Makan tanpa cabe? Hmm .. hambar, kata orang-orang penggila cabai. Cabai
mengansung senyawa kimia yang disebut Capsaisin.
Senyawa kimia inilah yang menimbulkan rasa pedas pada cabai. Konon, rasa pedas
ini bermanfaat untuk melawan kanker, menurunkan berat badan sampai meningkatkan
daya kerja otak. Yang pasti cabai mengandung
vitamin C dan karoten dalam jumlah besar yang sangat dioerlukan untuk kesehatan
tubuh. Yuk, cari tahu cabai-cabai yang terpedas di dunia.
Ini cabe apa? |
- Cabai Rawit Merah
Di Indonesia termasuk terpedas |
Cabe rawit merah ini dalam bahasa Inggris dikenal dengan
nama Thai peper atau bird’s eye chili peper. Cabai rawit ini
saat muda berwarna hijau kekuningan, kalau tua berwarna merah. Tiap-tiap negara punya nama masing-masing. Di
Malaysia dan Singapura disebut cili padi.
Di Filipina siling labuyo, di
Thailand phrik khi nu, Di India kanthari mugalu. Cabai rawit merah ini di Indoensia termasuk cabai yang paling pedas. Tetapi menurut skala Scoville
pedasnya berkisar antara 50.000 –
100.000 skala Scoville. Masih belum
pedas. Pantaslah kalau perut manusia masih bisa menerima kepedasannya. Hmmm ...
ada orang Indonesia beli gado-gado dengan 15 cabe rawit merah. Ha ha .. bisa
dipastikan yang pesan adalah seorang cewek!
2. Cabai Tabiche
Seperti cabe merah Indonesia |
Cabai Tabiche
berasal dari India. Cabai Tabiche bentuknya
seperti cabe merah keriting tapi agak pendek dan lebih mengkilat. Ada species
yang berwarna kuning. Walaupun warnanya kuning, tapi pedesnya minta ampun.
Cabai Tabiche ini akalu mengenai kulit bisa menyebabkan iritasi. Makanya itu kalau masak pakai cabai ini
mesti pakai pelindung tangan. Cabai Tabiche cukup pedas. Bagi yang tidak tahan
sebaiknya tak perlu makan cabai ini karena rasanya bisa membuat mulut seperti
terbakar. Kulit yang teriritasi oleh cabai inipun tak hanya terbakar, tapi bisa
menjadi merah. Menurut skala Scoville
kepedasan capai ini berkisar antara 85.000 – 115.000 skala Scoville.
- Cabai Cayenne Carolina
Bukan cabe merah keriting lho |
Di Indonesia cabai Cayene Carolina dikenal sebagai
cabe merah dengan kulit tipis
mengkilat. Bukan cabe merah keriting lho. Cabe Cayenne Carolina berasal
dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Cabe ini tahan terhadap hama, terutama
hama nematoda. Cabe ini sudah tersebar
di berbagai penjuru dunia, termnasuk Indonesia. Cabe Cayenne sering digunakan
untuk membuat sambal terasi, sambal bajak, rendang dan lainnya. Tingkat kepedasan cabai Cayenne Carolina adalah 100.000
– 125.000 skala Scoville.
- Scotch Bonnet
Seperti topi tergencet |
Scotch Bonnet atau cabai Pedas Jamaica. Cabai
Pedas asal Jamaica ini telah popular di berbagai penjuru
dunia. Cabai ini bentuknya seperti paprika dan berkulit tebal nan padat.
Warnanya juga menantang, mulai dari kuning terang, oranye mencolok sampai merah
terang. Saking pedasnya cabai ini bisa
mematikan lidah sampai beberapa detik. Scotch Bonnet banyak dijumpai di berbagai
masakan di Karibia. Scotch Bonnet masih satu keluyarga dengan Harbanero, cabai
terpedas. Dinamakan Scotch
Bonnet karena bentuknya seperrti topi tergencet milik orang-orang Skotlandia. Tingkat kepedasan cabai Pedas Jamaica ini adalah
100.000 – 200.000 skala Scoville.
5. Piri-Piri
Kecil montok pedes |
Cabai piri-piri berasal dari benua Afrika. Cabai
ini hidup subur di Malawi, Gana, Nigeria, Zimbabwe dan Mozambic. Piri-piri juga tumbuh liar di
hutan-hutan di Sudan. Di Indonesia kamu bisa menemui cabai piri-piri juga. Para
pedagang menyamakan cabai ini dengan cabai merah. Jadi jangan salah beli. Cabai ini pedesnya
bukan main. Sehingga tidak cocok buat bikin sambal terasi. Kamu mesti menghilangkan
dulu bijinya. Cabai ini bentuknya seperti
cabai merah tapi agak pendek, kecil,
mengkilap dan berisi. Di Portugis ada
saus piri-piri yang terbuat dari campuran piri-piri, kulit jeruk, bawang merah,
bawang putih, paprika, merica, garam,
jus lemon dan daun salam. Mau
bikin? Piri-piri mempunya tingkat kepedasan 100.000 – 225.000 menurut skala
Scoville.
- Harbanero
Ada yang menjual bibitnya lho |
Harbanero bentuknya seperti paprika. Cabai
Harbanero berasal dari semenanjung Yukatan. Tingkat kepedasan cabai ini berkisar antara 100.000 – 350.000 skala Scoville.
Di Indonesia, khususnya Jawa Barat cabai ini dinamakan cabai Gendot. Sedangkan di Jawa Tengah dinamakan cabai Gendol . Dinamakan cabai Gendol karena
bentuknya yang menggembung. Cabai ini di Indonesia hanya ditemui di daearah
Jawa Barat dan dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah. Penghasil Harbanero paling
besar di dunia adalah Meksiko. Cabai Harbanero juga banyak ditemui di Texas dan
California. Cabai ini sering digunakan untuk masakan Mexico yang terkenal
dengan pedasnya.
- Red Savina
Pernah nyobain? |
Red Savina adalah cabe jenis Harbanero yang berwarna
merah. Konon, cabe merah
Harbanero ini adalah paling pedas di antara jenis Harbanero. Bentuknya juga lebih besar. Tingkat kepedasan Red Savina berkisar antara 350.000 – 580.000 skala
Scoville. Saking pedasnya, Red Savina pernah bertengger dalam Guinness Book of Records
sebagai Cabai Terpedas dunia pada tahun
1994 – 2006. Amerika Serikat juga menetapkan
Red Savina sebagai tanaman yang wajib dilindungi. Senyawa kimia Capsaicinoids yang membuat Red
Savina menjadi sangat pedas bisa membuat mulut dan tenggorokan terasa terbakar
bagi yang menggigitnya. Ketidaknyamanan ini bisa berlangsung hingga 1 jam
setelah makan. Para petani yang memetik
Red Savina juga mesti pakai sarung tangan agar tangan tidak mengalami
iritasi. Jangan sampai cairan Red Savina mengenai mata karena
akan bisa menyebakan robek dan sakit banget. Kalau kamu kepedesan karena makan
Red Savina, dianjurkan untuk makan atau minum dengan kadar lemak tinggi.
- Cabai Naga Jokia atau Cabai Setan
Pedesnya kayak setan! |
Cabai Naga Jokia dalam bahasa Inggris disebut Bhut
Jolokia. Tahun 2006 cabai ini preña bertengger
dalam Guinness Book of Records sebagai cabai terpedas dunia dengan tingkat
kepedasan antara 855.000 – 1.001. 304 skala Scoville. Naga Jokia berbentuk gemuk
kecil dan keriput. Cabai ini tumbuh subur di daerah India bagian timur Laut, khususnya
di daerah Assam, Nagaland dan Manipur. Di Bangladesh juga banyak ditemukan cabai
ini. Orang-orang India percaya bahwa Bhut Jolokia bisa memerangi penyakit kanker,
rematik, osteoporosis dan menurunkan kolesterol serta tekanan darah tinggi. Zat kimia Capsaicinoids dari Bhut Jolokia dapat mencegah arthritis dan
kerusakan syarat karena diabetes. Orang-orang India menggunakan Bhut Jolokia
sebagai obat tradicional untuk mengatasi kedinginan, sakit otot dan punggung,
rematik, terkilir dan memar. Konon nih, pemerintah India sedang mengembangkan
Bhut Jolokia untuk membuat granat tangan, antara lain untuk mengatasi para demonstran atau membubarkan
massa.
- Trinidad Moruga Scorpion
Berani mencoba? |
Ini dia cabai terpedas di dunia, Trinidad Moruga
Scorpion, dengan tingkat kepedasan 1,2 juta skala Scoville. Wuusss ….. puedes buanget. Saking panasnya cabe ini, zat
kima yang membuat pedas, Capsaisinoid sampai bisa membakar Sprung tangan para
peneliti. Konon, Trididad Scorpion ini rasanya enak. Maka itu ketika orang
memakannya, dalam beberapa detik tak terasa pedasnya, tapi kemudian tak lama estela menggigitnya, rasa Pedas setannya
makin kental, kental dan kental. Konon, rasa Pedas ini bisa membuat lidah dan
mulut lumpuh selama berhari-hari. Trididad
Scorpion ini segede bola golf, berlekuk-lekuk,
berkulit kasar dan berwarna merah. Bisa membuat perut terasa terbakar, meningkatkan produksi kelenyar keringat
dan air mata. Tingkat kepedasan Trinidad
Moruga Scorpion tidak sama, tergantung iklim dan lingkungannya. Semakin tinggi
suhu udara dan kadar airnya berkurang, semakin pedaslah Trinidad Moruga Scorpion.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar