Jumat, 05 Oktober 2012

9 Cabai Terpedas Di Dunia



        Makan tanpa cabe? Hmm .. hambar, kata orang-orang penggila cabai. Cabai mengansung senyawa kimia yang disebut Capsaisin. Senyawa kimia inilah yang menimbulkan rasa pedas pada cabai. Konon, rasa pedas ini bermanfaat untuk melawan kanker, menurunkan berat badan sampai meningkatkan daya kerja otak.  Yang pasti cabai mengandung vitamin C dan karoten dalam jumlah besar yang sangat dioerlukan untuk kesehatan tubuh. Yuk,  cari tahu cabai-cabai  yang terpedas di dunia.

Ini cabe apa?

  1. Cabai  Rawit Merah
Di Indonesia termasuk terpedas
Cabe rawit merah ini dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama Thai peper atau bird’s eye chili peper. Cabai rawit ini saat muda berwarna hijau kekuningan, kalau tua berwarna merah.  Tiap-tiap negara punya nama masing-masing. Di Malaysia dan Singapura disebut cili padi. Di Filipina siling labuyo, di Thailand phrik khi nu, Di India kanthari mugalu. Cabai  rawit merah ini di Indoensia termasuk cabai  yang paling pedas. Tetapi menurut skala Scoville pedasnya berkisar antara 50.000 – 100.000 skala Scoville.  Masih belum pedas. Pantaslah kalau perut manusia masih bisa menerima kepedasannya. Hmmm ... ada orang Indonesia beli gado-gado dengan 15 cabe rawit merah. Ha ha .. bisa dipastikan yang pesan adalah seorang cewek! 


2.  Cabai Tabiche

Seperti cabe merah Indonesia
Cabai Tabiche berasal dari India. Cabai Tabiche bentuknya seperti cabe merah keriting tapi agak pendek dan lebih mengkilat. Ada species yang berwarna kuning. Walaupun warnanya kuning, tapi pedesnya minta ampun. Cabai Tabiche ini akalu mengenai kulit bisa menyebabkan iritasi. Makanya itu kalau masak pakai cabai ini mesti pakai pelindung tangan. Cabai Tabiche cukup pedas. Bagi yang tidak tahan sebaiknya tak perlu makan cabai ini karena rasanya bisa membuat mulut seperti terbakar. Kulit yang teriritasi oleh cabai inipun tak hanya terbakar, tapi bisa menjadi merah.  Menurut skala Scoville kepedasan capai ini berkisar antara 85.000 – 115.000 skala Scoville.


  1. Cabai Cayenne Carolina
Bukan cabe merah keriting lho
Di Indonesia cabai Cayene Carolina dikenal sebagai cabe  merah dengan kulit tipis
mengkilat. Bukan cabe merah keriting lho. Cabe Cayenne Carolina berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Cabe ini tahan terhadap hama, terutama hama nematoda. Cabe  ini sudah tersebar di berbagai penjuru dunia, termnasuk Indonesia. Cabe Cayenne sering digunakan untuk membuat sambal terasi, sambal bajak, rendang  dan lainnya. Tingkat kepedasan cabai Cayenne Carolina adalah 100.000 – 125.000 skala Scoville.



  1. Scotch Bonnet
Seperti topi tergencet


         Scotch Bonnet atau cabai Pedas Jamaica. Cabai Pedas asal Jamaica ini telah popular  di berbagai penjuru dunia. Cabai ini bentuknya seperti paprika dan berkulit tebal nan padat. Warnanya juga menantang, mulai dari kuning terang, oranye mencolok sampai merah terang.  Saking pedasnya cabai ini bisa mematikan lidah sampai beberapa detik. Scotch Bonnet banyak dijumpai di berbagai masakan di Karibia. Scotch Bonnet masih satu keluyarga dengan Harbanero, cabai terpedas. Dinamakan Scotch Bonnet karena bentuknya seperrti topi tergencet milik orang-orang Skotlandia. Tingkat kepedasan cabai Pedas Jamaica ini adalah 100.000 – 200.000 skala Scoville.



  1.  


5. Piri-Piri 
 
Kecil montok pedes
Cabai piri-piri berasal dari benua Afrika. Cabai ini hidup subur di Malawi, Gana, Nigeria, Zimbabwe  dan Mozambic. Piri-piri juga tumbuh liar di hutan-hutan di Sudan. Di Indonesia kamu bisa menemui cabai piri-piri juga. Para pedagang menyamakan cabai ini dengan cabai merah.  Jadi jangan salah beli. Cabai ini pedesnya bukan main. Sehingga tidak cocok buat bikin sambal terasi. Kamu mesti menghilangkan dulu bijinya. Cabai  ini bentuknya seperti cabai merah tapi agak pendek,  kecil, mengkilap dan berisi.  Di Portugis ada saus piri-piri yang terbuat dari campuran piri-piri, kulit jeruk, bawang merah, bawang putih,  paprika, merica, garam, jus lemon dan daun salam. Mau bikin? Piri-piri mempunya tingkat kepedasan 100.000 – 225.000 menurut skala Scoville.


  1. Harbanero
Ada yang menjual bibitnya lho
Harbanero bentuknya seperti paprika. Cabai Harbanero berasal dari semenanjung Yukatan. Tingkat kepedasan cabai ini  berkisar antara 100.000 – 350.000 skala Scoville. Di Indonesia, khususnya Jawa Barat cabai ini dinamakan cabai Gendot. Sedangkan di Jawa Tengah dinamakan  cabai Gendol . Dinamakan cabai Gendol karena bentuknya yang menggembung. Cabai ini di Indonesia hanya ditemui di daearah Jawa Barat dan dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah. Penghasil Harbanero paling besar di dunia adalah Meksiko. Cabai Harbanero juga banyak ditemui di Texas dan California. Cabai ini sering digunakan untuk masakan Mexico yang terkenal dengan pedasnya. 


  1. Red Savina
Pernah nyobain?
Red Savina adalah cabe jenis Harbanero yang berwarna  merah. Konon, cabe merah
Harbanero ini adalah paling pedas di antara jenis Harbanero.  Bentuknya juga lebih besar. Tingkat kepedasan Red Savina  berkisar antara 350.000 – 580.000 skala Scoville. Saking pedasnya, Red Savina pernah bertengger dalam Guinness Book of Records sebagai Cabai Terpedas dunia pada  tahun 1994 – 2006.  Amerika Serikat juga menetapkan Red Savina sebagai tanaman yang wajib dilindungi. Senyawa kimia Capsaicinoids yang membuat Red Savina menjadi sangat pedas bisa membuat mulut dan tenggorokan terasa terbakar bagi yang menggigitnya. Ketidaknyamanan ini bisa berlangsung hingga 1 jam setelah makan.  Para petani yang memetik Red Savina juga mesti pakai sarung tangan agar tangan tidak mengalami iritasi.  Jangan sampai cairan Red Savina mengenai mata karena akan bisa menyebakan robek dan sakit banget. Kalau kamu kepedesan karena makan Red Savina, dianjurkan untuk makan atau minum dengan kadar lemak tinggi.


  1. Cabai Naga  Jokia atau Cabai Setan
Pedesnya kayak setan!
Cabai Naga Jokia dalam bahasa Inggris disebut Bhut Jolokia.  Tahun 2006 cabai ini preña bertengger dalam Guinness Book of Records sebagai cabai terpedas dunia dengan tingkat kepedasan antara 855.000 – 1.001. 304  skala Scoville. Naga Jokia berbentuk gemuk kecil dan keriput. Cabai ini tumbuh subur di daerah India bagian timur Laut, khususnya di daerah Assam, Nagaland dan Manipur. Di Bangladesh juga banyak ditemukan cabai ini.  Orang-orang India percaya bahwa  Bhut Jolokia bisa memerangi penyakit kanker, rematik, osteoporosis dan menurunkan kolesterol  serta tekanan darah tinggi.  Zat kimia Capsaicinoids  dari Bhut Jolokia dapat mencegah arthritis dan kerusakan syarat karena diabetes. Orang-orang India menggunakan Bhut Jolokia sebagai obat tradicional untuk mengatasi kedinginan, sakit otot dan punggung, rematik, terkilir dan memar. Konon nih, pemerintah India sedang mengembangkan Bhut Jolokia untuk membuat granat tangan, antara lain  untuk mengatasi para demonstran atau membubarkan massa.


  1. Trinidad Moruga Scorpion
Berani mencoba?
Ini dia cabai terpedas di dunia, Trinidad Moruga Scorpion, dengan tingkat kepedasan 1,2 juta skala Scoville. Wuusss …..  puedes buanget. Saking panasnya cabe ini, zat kima yang membuat pedas, Capsaisinoid sampai bisa membakar Sprung tangan para peneliti. Konon, Trididad Scorpion ini rasanya enak. Maka itu ketika orang memakannya, dalam beberapa detik tak  terasa pedasnya, tapi kemudian  tak lama estela menggigitnya, rasa Pedas setannya makin kental, kental dan kental. Konon, rasa Pedas ini bisa membuat lidah dan mulut lumpuh selama berhari-hari.  Trididad Scorpion ini  segede bola golf, berlekuk-lekuk, berkulit kasar  dan berwarna merah.  Bisa membuat perut terasa terbakar, meningkatkan produksi kelenyar keringat dan air mata.  Tingkat kepedasan Trinidad Moruga Scorpion tidak sama, tergantung iklim dan lingkungannya. Semakin tinggi suhu udara dan kadar airnya berkurang, semakin pedaslah Trinidad Moruga Scorpion.


           
.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar