Sabtu, 30 April 2011

Zodiak (1 Mei - 15 Mei 2011)

STOP PRESS !!!!   ....MAU  JADI   ANAK MUDA TAJIR? KLIK DI SINI ...


CAPRICORNUS (23 Desember – 20 Januari)

Violet untuk Capricorn
            Kamu punya keahlian yang tidak kamu tekuni Tinggalkan sejenak rutinitas dan tengok kembali keahlian kamu. Sayang tuh kalau tidak kamu seriusi. Mumpung masih muda nih.
Cinta               Hubungan  menghambar karena kamu kurang terbuka. Bilang terus terang tentang masalah kamu. Dijamin doimu bakal ngerti. Jangan takut ngomong dooong.
Jomblo            Seseorang yang kamu kenal dari dunia maya mengusik pikiranmu. Hati-hati. Selidiki asal usulnya.
PersahabatanKalau pengin rencana berjalan lancar  kamu   harus bisa memercayai teman.  Curiga = rugi.                                             
                                                                         Tips     Lakukan saja yang kamu inginkan selama itu baik
                                                                         buat masa depan kamu. Singkirkan omongan miring.
                                                                       

 AQUARIUS (20 Januari – 18 Februari)

Iris untuk Aquarius
            Jempol, kamu bisa mengatasi masalah kamu. Tapi jangan terlena, kamu mesti kuat iman, disiplin dan jangan mudah tergiur apapun yang kira-kira merugikanmu. Kamu sedang dikelilingi oleh hal-hal yang kurang baik. Waspadalah!
Cinta     Sekiranya hubungan kamu tidak bisa diteruskan, jangan menuruti kata hati. Kalau kamu masih tetep mempertahankan,  kamu mesti  siap buat berkorban..
Jomblo            Ada keinginan kuat buat punya pacar. Jangan menuruti emosi ya, Say. Kamu bisa terjerumus. Lebih baik menjomblo dulu sembari pilih yang tidak mata keranjang.
Persahabatan    Sahabat dekatmu saat ini ya saudara kamu sendiri. Dia akan mengatakan yang terbaik buat kamu, walau  itu   menyakitkanmu. Turuti dia.
Tip     Emosi mesti  diredam. Mamamu sedih kalau kamu bandel.



PISCES  (19 Februari – 20 Maret)

Arum Lily untuk Picses
            Jangan cuma mau mengerjakan hal-hal yang membuatmu seneng saja. Kamu harus mengambil tugas yang mengandung risiko. Minggu ini ada tantangan buat kamu. Jangan kamu percayakan kepada teman. Kerjakan sendiri.
Cinta    Pacaran jalan terus tapi jodoh ditangan Tuhan. Uuppss .. bukan berarti kamu bisa selingkuh lho. Hubungan bisa diteruskan atau tidak tergantung dari kamu.  Pacar kamu masih yang terbaik.
Jomblo    Dijodohin sama teman tapi kamu belum mau pacaran. Kamu suka tidak sama dia? Kalau tidak sreg jangan coba-coba Telanjur jadian bingung memutuskannya lho.
Persahabatan   Seorang temanmu butuh pundakmu buat menangis.  Kamu bisa jadi The Power of Curhat. 
Tips     Kesempatan datang jangan diabaikan. Coba dulu.  



ARIES (21 Maret – 20 April)

Mawar untuk Aries
            Selama ini kamu dikelilingi oleh orang-orang yang selalu membantumu. Sayangnya, kamu tidak bisa mengharapkan mereka ada terus di samping kamu. Kamu harus bisa melakukannya sendiri. Sukses tidaknya tergantung kesungguhan kamu.
Cinta               Kamu  tidak bisa mengubah sikap pacar kamu seperti yang kamu inginkan.  Kamulah yang menyesuaikan. Kalau kamu tidak sreg, lebih baik cari yang lain.
Jomblo            Nggak ada gunanya kan mikirin orang yang  nggak mau sama kamu,  sementara ada yang sukaa banget sama kamu?  Buka hati doong.           .          
Persahabatan Hargai pekerjaan teman. Temanmu kan nggak bisa seperti kamu. Ada yang sedih tuh.
Tips     Kamu harus yakin dengan kemampuan kamu. Kamu bisa!                   

    

TAURUS (21 April – 20 Mei)

Dianthus barbatus untuk Taurus
            Ingatlah, banyak hal tidak bisa kamu lakukan tanpa bantuan orang-orang di sekeliling kamu. Wajiblah kamu menghargai mereka. Ada bonus di Minggu ini, mereka adalah orang pertama yang kamu perhatikan.
Cinta               Sikap manjamu kambuh, pengin diperhatikan terus sama doi. Bersyukur doimu ngerti banget. Tapi, dia juga punya kesibukan lho. Jangan sampai deh dia bete karena ngurusi kamu terus.
Jomblo            Diam-diam teman dekatmu suka banget sama dia yang kamu incar. Bisa jadi dia yang kamu incar suka temanmu. Jangan marah ya. Soal hati kan tidak bisa dipaksa.   
Persahabatan   Berkorban demi teman jauh lebih mulia dari pada makan teman untuk cari kemenangan.  
Tips  Cuma melamunkan angan-angan nggak bakal jadi. Action dong!



GEMINI (21 Mei – 21 Juni)

Kaktus untuk Gemini
            Sesuatu yang bagus sudah kamu lakukan. Kamu mesti tetep pantau terus sampai kamu yakin  hasilnya pasti.  Keberhasilan ini tak bisa diukur dengan uang.  Kamu boleh bangga karenanya.
Cinta               Asmara membuat hatimu carut marut. Itu juga karena kesalahan kamu sendiri. Coba kalau kamu jujur, terbuka dan setia,   hati kusut nggak bakal kamu dapati.                
Jomblo            Sulit mendapatkan pasangan karena ulahmu sendiri. Kamu banyak yang naksir tapi suka  jual mahal. 
Persahabatan Hubungi teman yang sering  membantumu 
Jangan menghubungi kalau butuh saja ya.
Tips     Tetep berusaha mencari peluang yang pernah lepas.



CANCER (22 Juni – 22 Juli)

Pakis untuk Cancer
             
        Tidak perlu bersedih kalau kamu tidak mendapatkan bagian seperti yang lain.  Anggap saja mereka ingin belajar seperti kamu.  Walaupun kamu dapat bagian kecil, point  kamu tetep di atas rata-rata.
Cinta               Doimu  bersikap dingin bukan karena dia sudah bosan sama kamu.  Ada  sesuatu yang dipendam  yang dia tidak mau kamu tahu. Pintar kalau kamu bisa mengoreknya.
Jomblo            Si Dia yang sering berpapasan dengan kamu kini mulai mencuri hatimu. Dia suka kamu sejak pertama melihatmu. Nunggu tembakan nih.
Persahabatan   Kalau ada teman yang mengcopy segala yang kamu kenakan. Jangan bete. Berbanggalah karena kamu bisa jadi trendsetter.
Tips     Segera cicil usaha sampinganmu. Telat =  Rugi.





LEO (23 Juli – 22 Agustus)

Garbera untuk Leo
            Uuppss .. jangan loyo dong. Leo gitu. Kamu mesti bisa tunjukkan siapa diri kamu. Tinggalkan masalah yang membuatmu nggak enak hati. Hidup mesti berjuang, Guys. Merenungi nasib nggak bakalan bisa maju. Ayo, cari  tantangan yang lain!.
Cinta               Pacar kamu adalah  tempat aman buat mengeluarkan isi hati. Ngomong dong biar hatimu plong. Minta dia untuk bikin makanan kesukaanmu.
Jomblo            Si Dia yang kamu taksir sebetulnya juga suka kamu. Tapi dia lagi banyak pilihan. Kalau kamu suka banget sabar menanti saja.  Kamu bisa jadi pemenangnya.
Persahabatan Teman yang kelihatannya baik belum tentu baik hatinya. Dia baik mungkin karena dia perlu.   
Tips     Selagi diberi kesempatan, ambilah. Libatkan  teman-teman.
                                                     

 
VIRGO (23 Agustus – 22 September)

Anggrek untuk Virgo
           
          Hatimu senang. Tapi ada pikiran yang masih mengganjal. Sesuatu yang kamu inginkan belum ada titik terang. Itu juga karena kamu kurang berusaha. Dengarkan nasihat orang-orang yang kamu percaya dan lakukan.  Jangan lupa berdoa!
Cinta               Ketika hati mulai hambar, jangan dibiarkan, banyak setan lewat. Godaan selalu saja ada. Kamu mendapatkan doi butuh perjuangan. Doimu sayang banget sama kamu lho.
Jomblo            Cuma dipendam dalam hati tapi nggak ada usaha sama dengan mati. Si Dia nggak tahu lho kamu suka. Action dong. Ditolak adalah risiko.
Persahabatan Hilangkan prasangka yang bukan-bukan terhadap  seorang teman.  Dia  memang suka ceplas-ceplos. Ngomong saja terus terang kalau kamu tersinggung.
Tips    Jangan menyerah. Berusaha dan berdoa. Pasti dapat.      

     


LIBRA (23 September – 22 Oktober)

Tulip untuk Libra
            Kemampuan, waktu dan tenaga sudah terkuras tapi hasinya kok masih abu-abu ya?  Yups, bersyukurlah karenanya. Itu tandanya kamu mesti terus menggali potensi. Sekarang hasinya belum ketahuan. Suatu saat kamu pasti menuai.
Cinta               Walaupun kamu tidak memulainya tapi si Penggoda itu berusaha menarik perhatain kamu. So, komunikasi  dengan pacar mesti ditingkatkan agar hatimu tidak goyah.
Jomblo            Ada banyak pilihan. Tapi kamu lebih memilih dia yang berwajah cool. Lihat hatinya dong, Say. Yang berwajah cool biasanya  bikin mumet lho.
Persahabatan Sudah mulai baikan dengan teman yang menurutmu sulit banget.  Kalau kamu sulit mengatasinya, jaga jarak saja supaya  tidak bersitegang lagi.
Tips     Jangan terlalu  menaruh harap pada manusia, nanti kamu kecewa.   



SCORPIO  (23 Oktober – 21 Nopember)

Amaryllis untuk Scorpio

Hatimu lagi risau karena kamu mengkhawatirkan sesuatu.  Jangan panik.  Tetep berusaha keras, berdoa dan memberikan yang terbaik.  Yakinlah, jalan akan selau  ada kalau kamu mengandalkan Tuhan.
Cinta               Hubungan agak merenggang karena kalian kurang komunikasi. Nggak masalah. Asal  kamu tak ada pikiran untuk mendua, pacarmu akan baik-baik saja.              
Jomblo            Ketemu si Dia di tempat kamu beraktivitas. Sepertinya dia anak baik-baik. Tapi, selidiki  dulu mungkin dia sudah ada yang punya.
Persahabatan Punya teman bukan hanya untuk bersenang-senang lho. Dia harus ngerti kesulitan kamu. Teman yang membuatmu merugi, jauhi saja.
Tips                 Masih harus kerja keras untuk mewujudkan impian.





SAGITTARIUS (22 November – 21 Desember)

Eremurus untuk Sagittarius
            Jangan cepat puas dengan yang sudah kamu dapatkan sekarang. Kamu mesti mengejarnya untuk mendapatkan yang lebih baik lagi.  Gabung dalam suatu komunitas tetep diperlukan. So, datanglah kalau teman mengundangmu
Cinta               Kamu dan pacar kamu sebetulnya pasangan serasi. Masalah selalu datang dari kamu karena kamu nih cemburuan dan posesif. Rugi. Kamu mikir yang tidak terjadi.         
Jomblo            Seseorang teman dekatmu  mulai suka. Jangan  kelewat akrab kalau kamu tak mau jadi pacarnya. Dia mengharap banget.  
Persahabatan Kamu punya  teman lama yang baik dan perhatian banget. Call dia deh. Siapa tahu ada keberuntungan di sana.
Tips     Cari sesuatu yang baru. Jangan stuck di comfort zonemu
sekarang.


Rabu, 27 April 2011

Tunangan Vs Cintaku


  By :  Eli Susiani Ginting
  Mahasiswi Sekolah Tinggi Akutansi Negara

Eli Ginting

       












Cinta memang begitu rumit. Ini yang mungkin sedang kualami sekarang. Rumit?  Ya ... kuakui saat  jatuh cinta adalah saat paling bahagia. Segala sesuatu jadi indah. Hidup terlihat jadi berwarna, melukiskan warna-warna cerah yang kamu impikan,tapi terasa asing ketika warna-warna itu muncul di pagi harimu.
Setiap orang yang kamu temui menyangimu, mengagumimu. Di mana mungkin banyak orang yang sebenarnya punya masalah denganmu, bermaksud merusak harimu menjadi gelap. Namun semua tak berhasil, karena matamu telah tertutup oleh cinta sehingga tidak dapat lagi melihat secuil masalah dengan siapapun. All is well.
Hati seolah sebuah taman yang baru ditanam benih, langsung membentuk tanaman dan berbunga, gambaran ketika kamu baru mengenalnya tapi begitu akrabnya sekarang ... menebar bunga-bunga  yang  disiram dengan khayalan dan imajinasi yang terlalu berharga buatnya. Mengapa? karena dia telah menjadi seorang  yang istimewa. Hati yang berbunga-bunga akan membentuk sebuah senyum di raut wajahmu yang berseri, membuat bibirmu tidak berhenti mengulas senyum yang kamu pun sebenarnya tidak menyadarinya, sampai seorang teman mengatakan “Senang banget hari ini, senyum-senyum sendiri, lagi jatuh cinta ya?
Lalu bukannya menjawab, kamu malah menundukkan kepala dan tersenyum sipu menyembunyikan jawaban membenarkan dalam senyumanmu yang semakin lebar.
Pekerjaan yang kamu lakukan terasa lebih ringan dan kepercayaan dirimu  menjadi semakin besar meskipun begitu banyak pekerjaan yang belum selesai,tugas dari dosen yang menumpuk, kegiatan yang begitu padat... tapi kamu merasa selalu memiliki banyak waktu untuk memikirkannya, untuk membayangkan kembali tatapan matanya waktu kalian berpapasan di jalan, memutar kembali salam “hai” darinya yang telah terekam dengan baik di telingamu, atau terkadang sedikit di-edit dengan menambahkan efek sound yang membuatnya terdengar lebih romantis...
Itu yang aku rasakan dan kuyakin kamu juga rasakan hal yang sama saat jatuh cinta..
Namun sekarang jadi rumit, saat diperhadapkan dengan pilihan.. ya “pilihan hati”
Aku hampir berpikir untuk menemui dokter untuk memeriksa apakah jantungku masih bekerja dengan normal, setelah kejadian tadi malam.
Malam itu aku berada di belakangnya, di boncengannya lebih tepatnya. Menyusuri jalan, merasakan udara malam yang menerpa wajahku, memandang langit yang kuakui memang indah, atau sebenarnya terlihat indah karena hatiku yang sedang tidak menentu.
Sungguh suatu kejadian yang tak pernah terlintas sedetik pun dalam benakku, yang tak pernah terbayangkan sedikit pun olehku.
Sam....dia....dia orangnya..orang yang sangat angkuh di mataku, begitu besar keinginan untuk memusnahkan dia dari kehidupanku.
Seorang cowok yang duduk di barisan tengah kelas. Kakiku yang masih terasa letih membuat enggan memasuki hari pertama kuliah di kampus yang kudambakan setelah mengalahkan beribu orang yang juga mendambakan satu kursi di kampus ini. Kaki ini pula yang membuatku terlambat dan kondisi yang mengakibatkan aku berada di tepat di sebelahnya, satu meja dengannya. Pertemuan pertama dengan orang yang akhirnya mampu mengukir perasaan yang tepat buatku untuknya..BENCI! ya, walau aku berusaha tapi tidak bisa,  karena dia yang terus menerus menaburnya ... hingga akhirnya kebencian itu berubah semakin buruk ... berhasil membuat dia menjadi teman sekelas yang tak pernah ada di daftarku,begitu juga dia ... menganggapku tak pernah ada, dan nyata, buruk!
HarI demi hari kuliahku berjalan dengan baik, mungkin bukan saatnya kuceritakan tentang prestasi, nilaiku, atau kesan-kesan menantang dalam mata kuliah tertentu ataupun tentang dosenku. Hush...! karena yang ingin kuceritakan adalah kisah hatiku yang bimbang. Kejadian malam itu,  sampai ada bersamanya di atas sebuah motor yang dia kendarai.
Alarm handphone yang sudah ku-set tadi malam berbunyi, membangunkanku dari tidur. Oh my God, untung saja aku sudah menyelesaikan packing tadi malam. Buru-buru aku mandi dan mengenakan kaos pink santai bertuliskan “Nice Angel” dan celana jeans biru yang telah kusiapkan untuk dikenakan pagi ini. Pukul 8 tepat Jos datang menjemputku. Setelah berpamitan pada temen-temen se-kosan yang tersisa, aku pun berjalan menuruni  tangga  sampai di depan gerbang bertemu Jos.
“Lama kali  kau,”dengan logatnya sambil membawakan koperku.
“Ich, baru juga 10 menit, kita langsung ke  travel nih, Jos?”
“Iya lah, temen-temen sekosanku udah pada pulang kemarin, jadi cuma kita berdua”
Jos sahabat yang kukenal sejak tingkat pertama aku masuk kuliah. Kami berasal dari daerah yang sama. Kami sering bekerjasama dalam suatu acara kampus. Kini dia sudah mendapat posisi istimewa dariku. Kami sudah menjadi kakak beradik juga dikarenakan kesamaan marga kami. Dia begitu memperhatikanku dan sering membantuku dalam segala hal.
Kami tiba di travel dan setengah jam kemudian aku mendapati diriku tertidur di bus yang membawa kami menuju bandara.Hahaha ... aku gak nyangka bisa tidur di perjalanan. Akibatnya kepalaku beitu pusing saat terbangun. Maklum, ga terbiasa  tidur di perjalanan.
Kami pun bergegas untuk check in dan tiba di waiting room.
“Kamu kenapa?” tanya Jos mengejutkan diriku. “Ada sesuatu? Cerita padaku, kakakmu ini siap mendengarkan,” sambungnya sambal mengucek kepalaku, membuat rambutku sedikit berantakan.
“Ga ada apa-apa ko. No problem with me, bro.”
“Tapi kamu beda. Kamu ga ceria seperti biasanya. Sudahlah, ujian kan udah selesai, jangan mulai deh buat muka jelek, itu hanya dijinkan saat ujian.. hahahhaha, apalagi sebentar lagi kamu akan ketemu keluarga, katanya kemarin, kangen?”
Hatiku tertegun ketika dia sebut keluarga.Ya ... aku kangen banget keluargaku. Selama enam bulan aku di Jakarta menyelesaikan semester tiga ini. Aku kangen mereka, dan juga kangen pada seseorang....
“Tuh,kan,ngelamun lagi,hei...” kembali  Jos mengejutkanku.
“Ummh..iy,eh,udah dipanggil tuh”
Kami pun begegas menuju pesawat.
“Ka Jos, aku di 34f yah , kita tukeran, hehe”
“Iya,sana masuk duluan.gih”
Aku mengamati keramaian orang-orang yang sedang masuk ke dalam pesawat dan sibuk menyusun barang-barang mereka.
Sekarang semua sudah tenang, setelah instruksi dari pramugari, pesawat pun mulai bergerak siap untuk terbang.
Kulihat di sampingku Ka Jos yang sudah bersiap memasuki alam mimpi.Wajahnya yang selalu membuatku merasa aman. Sangar tapi lucu, ga peduli itu sesuai atau tidak, yang terpenting aku beruntung punya kaka angkat seperti dia.
Sejenak aku menarik nafas panjang, kulayangkan pandangan ke arah jendela. Awan yang bergumpal putih seolah menjadi layar ketika film lamunanku kembali diputar.Teringat kembali kejadian yang kualami beberapa hari ini.Wajahnya kembali membuat jantungku berdetak tak menentu. Ada apa dengan diriku. Sam adalah orang yang paling belakang jika diurutkan dalam hatiku.Tidak, kami bukan musuh satu dengan yang lain. Hanya saja aku ga pernah merasa nyaman ngobrol dengannya. Selama 2 tahun sekelas dengannya, kuantitas berbicara dengannya dapat dihitung  mungkin cuma 3 atau 4 kali. Keangkuhan yang tersirat dari tatapan matanya. Sikapnya yang benar-benar cuek padaku, sering membuatku kesal dan merasa terganggu, kenapa tidak? Aku adalah seorang yang ceria, ramah dan gampang bergaul dengan siapa saja.Tapi dia seolah-olah udah memberi batas untukku. Oh mungkin dia begitu pada semua perempuan.Tapi ternyata tidak.Hanya diriku yang dia perlakukan seperti ini. Hal ini sungguh menggangguku, apa aku pernah berbuat sesuatu yang menyakiti hatinya.Tapi tidak mungkin,dari awal bertemu dia sudah bersikap seperti itu padaku. 
By Renxe
Tapi semua berubah saat malam itu, 3 hari yang lalu. Saat dia mengantarku pulang ke kosan dengan sepedamotornya. Aku bingung kenapa aku malah merasa nyaman bersamanya, kenapa kemudian dia berubah total, kenapa dia malah menjadikanku teman curhatnya, secepat ini, hanya dalam waktu 3 hari? Dan sekarang dampaknya buatku, seharusnya aku senang dia bersikap cuek padaku, bahkan membutuhkanku sebagai teman curhatnya.Ketika aku memberi pendapat, saran, solusi, dia begitu antusias untuk mendengarkan dan memperhatikanku.Tapi, kenapa sampai di kamar aku malah sedih mengingat ketika dia cerita masalahnya padaku, kenapa ada perasaan yang aku pun ga mengerti apa, ketika dia katakan kalau dia sangat mencintai wanita itu.... sahabatku sendiri, yang sudah memiliki kekasih hatinya.


Huh,sudahlah .. dia kan ga penting, dari dulu sampai sekarang dia tetap bukan orang yang begitu penting dalam daftarku.
Pukul 12 siang kami tiba di Medan. asyik... teriakku dalam hati. Aku sudah ga sabar untuk memeluk papa, sudah tidak sabar dicium dan dibelai oleh mama.
Kami bertemu dengan orang tua masing-masing. Setelah tos andalan kami, aku dan Jos pun berpisah.
“Papa jemput Dian sendiri?” tanyaku sambil membuka bagasi dan papa meletakkan koperku ke dalamnya.
“Iya sayang, mama sedang mempersiapkan surprise buat kamu di rumah.”
“Wah,asyik.Surprise apaan,pa?”
“Lah,kalau papa kasih tahu bukan surprise lagi namanya”
“yah, papa..ga apa-apa deh, hehehe”
Setengah jam kemudian kami tiba di rumah. Mama setengah berlari ke arahku, dan langsung memelukku.
“Mama....Dian kangen banget sama mama.”
“Iy sayang, mama juga kangen banget sama kamu.”
“ Yuk masuk, mama udah siapin surprise buat kamu.”

“Wah asyik, mama masakin masakan kesukaanku. Ayam goreng tepung bumbu ala mama plus sambal kecapnya racikan papa dan sayur asam yang nikmat, ikan bakar yang disirami bumbu diatasnya. Kami pun menikmati makan siang bersama.
“wow, great surprise.Thanks mom, I’m so full”
Siang itu aku merasa lelah, lebih tepatnya kangen, sehingga aku pun tertidur di pangkuan mama.
“Mama dan papa besok berangkat ke kantor pagi hari. Kamu ada rencana kemana, sayang?” tanya mama ketika kami bertiga sedang menikmati waktu bersama di depan TV malam itu.
“Yach ..ini nih ga asyiknya. Dian sendiri deh di rumah.Temen-temen SMA Dian juga pada sibuk kuliah, ma.Ya nothing else,di rumah aja deh.”
“Hahaha, kasiannya anak papa yang satu ini. Ngomong-ngomong Alvin udah tahu belum, kamu disini? Kalau dia ga sibuk kuliah, biar papa minta buat nemenin kamu selama liburan di sini.”
“Iya,sayang. Kamu belum ngasih kabar ke Alvin, ya? Atau sengaja mau buat surprise ke dia.” Mama menambahi sambil tersenyum
Tiba-tiba aja hatiku bergetar mendengar kedua orangtuaku menyebut nama Alvin. Iya,Alvin adalah tunanganku..
Malam itu kami bercerita hingga larut malam. Aku bercerita banyak hal yang aku alami selama 6 bulan di Jakarta,pengalaman di kampus dan yang lainnya dari pengalaman yang lucu, mengesalkan,hingga yang menyedihkan. Demikian halnya papa dan mama juga begitu bersemangat menceritakan banyak hal yang terjadi selama aku tidak disini.
“Selamat malam sayang.Tidur yang nyenyak yah,” Papa mengucapkan salam sebelum dia bergegas ke kamarnya
Mama mencium keningku.
“Met bobo sayang,mimpi yang indah.Oh ya, jangan sampe lupa kabarin Alvin” mama pun tersenyum dan menuju kamarnya.
Aku pun bergegas ke kamarku, merebahkan diri dan memeluk boneka bear pink pemberian Alvin saat ulang tahunku yang ke 18, dua tahun yang lalu. Aku bangkit membuka laci meja di samping tempat tidur, menemukan sebuah kotak kecil berpita pink, membukanya dan memandang cincin yang ada di dalamnya. Cincin emas berukirkan hati kecil itu membuatku tersenyum.Terbayang wajah Alvin yang lucu saat masih kecil, bayangan dirinya terus bergerak dalam benakku hingga kami sama-sama beranjak dewasa, bayangan pria tampan dan penuh ketulusan. Alvin, tunanganku sejak kecil karena adat dalam suku ku, sepupuku dan sahabat kecilku.

“Halo,selamat pagi bintang kecil.”
“Halo...,” jawabku setengah sadar
“Apa kabar Dian?”
Suaranya semakin jelas di telingaku, membuatku terbangun dan duduk di tempat tidurku.
“Hei,Alvin.?”
“Hahaha, pasti baru bangun nih. Suaranya terkejut, gitu. Dasar bintang kecil. Kemarin tidur jam berapa?”
“Hwamm, iya.Kemarin tidurnya agak larut.Vin, Dian  sekarang udah di rumah.”
“Hahaha, iyah.    Aku udah tahu ko.Maav yah bintang kecil, udah sebulan ga telepon kamu.Aku benar-benar sibuk dalam skripsiku.Tapi sekarang kabar gembiranya aku lulus,bulan depan tinggal nunggu wisudanya loh.”
“Wah, beruang  kuyus, ga pernah cerita. Ich dasar. Kirain kamu lupa sama aku.”
“Hahhaha, iya aku memang sampai lupa. Aku sampai lupa berapa banyak  kertas yang kuhabiskan untuk menulis nama kamu saat aku udah mulai jenuh dan ga  menemukan ide dalam pengerjaan skripsiku. Aku sampai lupa berapa jam yang aku sisihkan buat mempersiapkan surprise buat kamu.”
“Alviiinnn...lebai! Heh, kamu ko jadi sok romantis gini sih. Hahahaha..dasar beruang kuyus, jangan-jangan efek skripsi nih, kamu jadi berubah aneh seperti ini..hahahha”

“Whatever lah.Yang penting sekarang aku senang denger suara kamu.Rencana liburan kemana aza, Dian?”
“Huh, mau kemana lagi.Temen-temen aku,lagi pada sibuk kuliah.Tapi rencana besok mau ke rumah kamu, kangen sama tante dan brothers aku.Tante udah telepon beberapa kali, minta Dian datang ke rumah.”
“Yah, ku ga dikangenin nih, ceritanya..”
“Yee..ngapain juga ngangenin kamu..hahaha”
“Dasar bintang kecil.Wah kalau besok aku belum bisa pulang, masih ada janji ketemuan dengan dosen . Maaf yah,bintang kecilku”
“Iya beruang kuyus, ga apa-apa ko, aku bareng mama dan papa ko.”
“Oh,ok. Selamat bersenang-senang yah. Lusa aku datang ko,mau ngasih surprise ke kamu, dan mau ngajakin kamu ke suatu tempat, kamu pasti suka.”
“Hahaha, okey.. beruang kuyus”
“Ya udah, kalo gitu sampe ketemu lusa yah. I miss you, bye”
“Ummh iya, bye”
Ga tahu kenapa perasaanku senang banget. Sama seperti ketika aku berhadapan dengan Sam dan mendengar dia curhat di depanku. Aduh, ko Sam lagi sih. Dugh, apa-apaan ini. Ga boleh, ga boleh.

Keesokan paginya papa, mama dan aku berangkat ke rumah tante. Kira-kira satu jam di perjalanan kami pun tiba disana.Tante dan Om langsung menyambut kami. Seperti biasa tante akan memelukku,  mencium pipi kiri dan kanan, dan mengomentari penampilanku.
“Aduh sayang, kamu beda banget dari 6 bulan yang lalu. Padat banget yah, kuliahnya,sampe kurus seperti ini.”
“Jarang disupport sama ka Alvin kali ma, sepupuku Yudha mulai meledek.”
“Oh iya, Alvin jarang menelpon kamu ya, sayang? Dia memang lagi sibuk akhir-akhir ini dalam menyelesaikan skripsinya. Dulunya hampir setiap minggu dia pulang kesini.Tapi udah tiga bulan belakangan  dia betah banget di kosan, pulang hanya sekali sebulan. Kabar gembira, bulan depan dia akan di wisuda.
“Oh ya,wah hebat Alvin. Dia suka kerja keras,dia begitu fokus pada studinya. Om bangga banget sama dia.Yudha contoh kaka kamu, harus berprestasi di sekolah.”
“Iya Om.Meski ga sepintar ka Alvin, tapi nilai Yudha juga ga jelek-jelek amat dibanding teman-teman di kelas.”
“Hahaha, iya kalau dibandingin dengan sepuluh peringkat terbawah,” candaku meledeknya. Semua pun tertawa. Aku pun tersenyum penuh kemenangan.

By Renxe
Pagi ini suara penanda SMS dari handphone membangunkanku dari tidur. Aku mengucek mata dan membaca SMS  tersebut. Sam! Jantungku berdebar lebih cepat,
“Hai Dian ,selamat pagi.Gimana liburan kamu? Pasti menyenangkan ya.. karena aku tahu kamu seorang yang selalu dapat menjadikan diri kamu ceria dan juga mengubah atmosfer sekelilingmu ikut merasakan keceriaan tersebut. Dian...maaf kalau aku mengganggu, tapi aku merindukanmu shobat...jujur aku sangat berharap saat ini kamu ada di sini, ga tahu kenapa,tapi aku hanya dapat katakan, Gue kangen lu, Dian..”


“Papa dan Mama berangkat ke kantor ya, sayang. Jangan sampai lupa sarapan”.
“Ok Ma.”
“Oh ya, kapan Alvin tiba di sini?”
“Mungkin pagi ini Pa. Katanya pingin kasih surprise buat Dian. Ntar kita mau jalan pa.”
“Iya, kita juga senang ko. Sudah seharusnya ko, kalian kan tunangan, Alvin pasti kangen banget sama kamu. Salam buat  dia ya, sayang.”
“Ok ma,hati-hati di jalan ya Ma, Pa”
“Ok, sayang, kita berangkat dulu yah. daah”
“Daah Mama, daah Papa”
Mobil pun bergerak meninggalkan rumah. Aku pun menuju ke meja makan, segelas susu dan roti bakar akhirnya mengisi perutku pagi ini. Selesai mandi dan bersiap-siap, aku menanti Alvin sambil menonton TV.
Suara klakson motor Alvin yang tidak asing bagiku. Aku setengah berlari menyambutnya.
Sahabat, sepupu, tunanganku ini sedang berdiri di depanku dengan senyum tulusnya, rambutnya yang tebal hitam, alisnya yang terangkat, seiring bibirnya yang bergerak membentuk senyuman itu, aku kangen, aku kangen Alvin. Dia memelukku dan mengacak rambutku.
“Bintang kecilku semakin dewasa dan terlihat semakin cantik.”
“Huh, gombal.”
“Ini buat kamu. Semoga kamu senang.”
Kami pun duduk sambil aku membuka hadiah darinya yang terbungkus dengan kertas kado putih dengan lukisan hati dan tulisan just for you, diikat dengan pita pink. Aku membukanya perlahan dan menemukan sebuah album di dalamnya. Bagian depan album bertuliskan
All about my little star.
Terimakasih udah menjadi inspirasi dalam hidupku.
Aku membuka halaman demi halaman.Ternyata Alvin  menyusun foto-foto diriku, juga ada foto kami berdua. Setiap tanggal tertera di pojok kanan, ada 30 hari, 30 halaman. Sebanyak hari dia tidak menelponku. Romantis sekali, dia berusaha untuk fokus dalam skripsinya tapi tetap mengingat diriku.
Setiap halaman dihiasi dengan pita,bunga, dengan tulisan-tulisan tangannya bertuliskan motivasi, ucapan terimakasih, pujian buatku yang membuatku merasa sedikit gugup dan ucapan Love My Little Star, forever.
“Alvin,ini bagus banget, Thanks so much.”
“Terimakasih kamu senang sama hadiah itu.Gimana kamu udah siap? Yuk jalan”
“Kita mau kemana?”
“Ada deh,yuk”
Kamipun berangkat dengan motor Ninjanya.Sungguh aku ga bisa mengungkapkan kalo saat ini aku sangat senang bisa berada bersama Alvin .Dia pun  memasangkan helm di kepalaku.
Sepanjang perjalanan kami terus bercerita banyak hal.Alvin selalu bisa membuatku merasa nyaman,gembira,candaannya selalu membuatku tertawa renyah karenanya.
Tak bisa kuduga dia membawaku kemari.Dia tahu kalau dari dulu kegemaranku,kesukaanku adalah alam.Pohon,air,pemandangan hijau,gunung.Ternyata dia membawaku melihat itu semua. Sepanjang jalan yang kami susuri,tak berhenti mataku menatap semua keindahan ini.Alam selalu dapat membuatku merasa damai, membisikkan kata-kata damai yang sangat kurindukan, melantunkan nada-nada dan syair indah di telingaku mengalir jauh menuju hatiku.
Kami berhenti di tepi jalan perhentian untuk memandang alam yang begitu luas dan menakjubkan, di tempat itu  tersedia dagangan jagung bakar. Kami memesan 2 buah dan menikmatinya, ditambah udara yang benar-benar sejuk.Sungguh hal yang sangat sulit kudapatkan di Jakarta. Selesai makan, kami menitipkan sepeda motor dan berjalan. Di sana ada taman yang benar-benar indah,yang memang dikhususkan buat para pengunjung. Kami melewati bunga-bunga yang indah, pohon-pohon yang tidak terlalu besar. Tak lupa kami mengabadikan semua ini, berfoto dengan kamera yang selalu dia bawa kemana pun dia pergi.Ya, Alvin punya hobi fotografi,sesuai dengan aku yang sangat suka jadi objek foto.Hhahaha.
Setelah berjalan-jalan dan berfoto kami duduk di salah satu kursi yang ada di taman yang menghadap ke arah pemandangan gunung yang tampak hijau.Tak jauh dari kursi itu ada sebuah pohon sehingga memberi keteduhan duduk di kursi tersebut.
“Terimakasih Alvin. Kali ini aku akui kamu luar biasa banget. Kamu tahu aku sangat mendambakan semua ini. Aku sangat merindukan alam bebas,indah dan menakjubkan seperti ini,”
“Sama-sama Dian. Aku yang malah senang banget bisa menemani kamu dan melihat kamu tersenyum secerah ini,senyuman yang benar-benar aku rindukan selama 6 bulan kita tidak bertemu.”
“Sering aku melihat bintang di langit,berharap kamu juga menatap bintang yang sama. Saat aku mendengar sebuah lagu,berharap kamu juga suka lagu itu. Saat aku udah mulai letih dalam kuliah dan tugas, aku memikirkan dirimu dan aku kembali bersemangat berharap kamu juga bisa semangat dan bangkit apabila mengalami kesulitan atau kegagalan.
Sering aku mulai mengingat kembali kenangan kita saat masih kecil,dimana kamu selalu dapat bersikap lebih dewasa dari aku.Sewaktu kamu mengajariku berlari di alam bebas. Dari kecil kamu memang udah tercipta menyatu dengan alam.Waktu terus berjalan,memasuki remaja kita semakin erat bersahabat, bersaudara.Kamu masih sama. Dian yang begitu tulus,ceria,cerdas dan aktif. Kamu mulai mengajariku mendengar nyanyian dari alam,syair dari angin yang berhembus,semangat dari burung-burung yang berkicau. Lama aku baru menyadari kalau kamu selalu ada. Bahkan untuk menemukan jati diriku, bakatku, keinginanku, itu karena kamu. Suatu hari ketika aku bingung melanjukan kuliah kemana, kamu ajak aku berjalan mengelilingi pematang sawah, menatap hijaunya tanaman padi, dengan merentangkan kedua tangan ,memejamkan mata, kamu ajari aku untuk mendengarkan suara hati, membiarkan semuanya terus mengalir dalam hati, benar!kata-kata itu muncul dengan sendirinya dalam hatiku
.Raih impianmu,kamu istimewa,kamu luar biasa,berlarilah! Raih mimpimu! Kejar angan dan keinginanmu! Dua hari setelah itu,aku telpon kamu dan katakan kalau aku mau masuk kuliah jurusan seni. Aku gemar melukis dan aku juga punya keahlian dalam musik.Itu semua berkat dirimu, Dian. Kamu yang menjadi inspirasi sehingga ku dapat menemukan jati diriku.”
“Alvin, kamu terlalu berlebihan.Iya, aku tahu semua yang udah kita alami sungguh luar biasa. Aku selalu menganggap apapun yang kualami dalam hidupku adalah hal-hal yang luar biasa, karena untuk itulah kita tercipta. Setiap orang yang kutemui adalah orang-orang yang luar biasa, sehingga ga ada alasan untuk ga menjalin persahabatan di dunia ini. Hidup untuk dinikmati,untuk disyukuri dan untuk meraih setiap kesempatan untuk mengukir cerita-cerita indah dalam setiap lembar hidup kita.”
“Dari dulu sampai saat ini aku ga salah menilaimu, Dian. Kamu memang seorang wanita yang luar biasa. Dian,aku pingin jujur sesuatu sama kamu..”
Adit menggenggam lembut kedua tanganku dengan kedua genggam tangannya.
“Udah lama aku ingin mengatakan hal ini,tapi aku belum punya keberanian. Dian, dari kecil kita sudah bertunangan secara adat,dan kita sama sekali ga mengerti akan hal itu dan ga mau mengerti. Kita hanya menjalani sebagaimana yang kita inginkan, sebagai sahabat,sepupu,dan tunangan..tapi jujur Dian, aku semakin menyadari kalau aku sayang banget sama kamu. Aku sayang kamu lebih dari sekedar sahabat.Aku bahkan ga peduli dan ga pernah menanyakan apakah kamu udah memiliki seseorang di hatimu,tapi aku hanya ingin kamu tahu,I Love You,my Little Star..Love You so much.”
Masihkah ada ruang di hatimu buat si beruang kuyus ini?”
Jujur jantungku berdetak secara ga normal..aliran darahnya semakin cepat.Aku menatap mata Alvin dan dia juga menatapku dalam .
Aku tahu saat ini dia butuh pegangan, tapi lebih dari itu, aku yang butuh pegangan.Aku terlalu terkejut, bukan, aku terlalu bingung, bukan,aku terlalu gembira...
Sam...hah?!,knapa di saat seperti ini mencul nama Sam di otakku..
Apa yang harus kulakukan, aku ingin, ingin sekali menjawab Alvin, tapi apa yang harus aku katakan, aku bahkan ga punya kata-kata lagi sekarang. Semua tersimpan jauh di lubuk hatiku dan aku marah dalam hati kenapa ga ada 1 kata pun yang keluar dari lidah dan mulutku....
Aku............
(Bersambung minggu depan)

Minggu, 24 April 2011

Mengenang Kematian Yesus Kristus 2000 Tahun Lalu


Kesaksian Jim Caviezel, Pemeran Yesus Kristus Dalam Film The Passion of The Christ.



Kesaksian ini ditulis pada tanggal 29 Juni 2009, pukul   11:58
Jim Caviezel adalah aktor Hollywood yang memerankan Tuhan Yesus dalam film The Passion of The Christ.


          James Patric Caviezel, Jr lahir 28 September 1968 di Mount Vernon, Washington, Amerika. Dia dari keluarga Katolik yang taat. Dia seorang aktor biasa dengan peran-peran kecil dalam film yang tidak besar. Peran terbaik yang pernah dimainkannya sebelum The Passion of The Christ adalah The Thin Red Line. Jim hanyalah salah satu aktor dari begitu banyak aktor besar yang main dalam film kolosal tersebut.
Dalam Thin Red Line, Jim berperan sebagai prajurit yang berkorban demi menolong teman-temannya yang terluka dan terkepung musuh Dia  berlari memancing musuh ke arah yang lain walaupun ia tahu ia akan mati. Akhirnya musuh pun mengepung dan membunuhnya.  Kharisma kebaikan, keramahan, dan rela berkorbannya ini menarik perhatian Mel Gibson, yang sedang mencari aktor yang tepat untuk memerankan konsep film yang sudah lama disimpannya. Mel  menunggu orang yang tepat untuk memerankannya.
“Saya terkejut suatu hari dikirimkan naskah sebagai peran utama dalam sebuah film besar. Belum pernah saya bermain dalam film besar apalagi sebagai peran utama. Tapi yang membuat saya lebih terkejut lagi adalah ketika tahu peran yang harus saya mainkan. Ayolah…, Dia ini Tuhan, siapa yang bisa mengetahui apa yang ada dalam pikiran Tuhan dan memerankannya? Mereka pasti bercanda.
Besok paginya saya mendapat sebuah telepon, “Hallo ini, Mel”. Kata suara dari telpon tersebut. “Mel siapa?”, Tanya saya bingung. Saya tidak menyangka kalau itu Mel Gibson, salah satu aktor dan sutradara Hollywood yang terbesar. Mel kemudian meminta kami bertemu, dan saya menyanggupinya.
Saat kami bertemu, Mel kemudian menjelaskan panjang lebar tentang film yang akan dibuatnya. Film tentang Tuhan Yesus yang berbeda dari film2 lain yang pernah dibuat tentang Dia. Mel juga menyatakan bahwa akan sangat sulit dalam memerankan film ini, salah satunya saya harus belajar bahasa dan dialek aramik, bahasa yang digunakan pada masa itu.
Dan Mel kemudian menatap tajam saya, dan mengatakan sebuah resiko terbesar yang mungkin akan saya hadapi. Katanya bila saya memerankan film ini, mungkin akan menjadi akhir dari karir saya sebagai aktor di Hollywood.
Sebagai manusia biasa saya menjadi gentar dengan risiko tersebut. Memang biasanya aktor pemeran Yesus di Hollywood, tidak akan dipakai lagi dalam film-film lain. Ditambah kemungkinan film ini akan dibenci oleh sekelompok orang Yahudi yang berpengaruh besar dalam bisnis pertunjukan di Hollywood . Sehingga habislah seluruh karir saya dalam dunia perfilman.
Dalam kesenyapan menanti keputusan saya apakah jadi bermain dalam film itu, saya katakan padanya.
 “Mel apakah engkau memilihku karena inisial namaku juga sama dengan Jesus Christ (Jim Caviezel), dan umurku sekarang 33 tahun, sama dengan umur Yesus Kristus saat Ia disalibkan?”
Mel menggeleng setengah terperengah, terkejut, menurutnya ini menjadi agak menakutkan. Dia tidak tahu akan hal itu, ataupun terluput dari perhatiannya. Dia memilih saya murni karena peran saya di Thin Red Line. Baiklah Mel, aku rasa itu bukan sebuah kebetulan, ini tanda panggilanku, semua orang harus memikul salibnya. Bila ia tidak mau memikulnya maka ia akan hancur tertindih salib itu. Aku tanggung resikonya, mari kita buat film ini!
Maka saya pun ikut terjun dalam proyek film tersebut. Dalam persiapan karakter selama berbulan-bulan saya terus bertanya-tanya, dapatkah saya melakukannya? Keraguan meliputi saya sepanjang waktu. Apa yang seorang Anak Tuhan pikirkan, rasakan, dan lakukan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut membingungkan saya, karena begitu banya referensi mengenai Dia dari sudut pandang berbeda-beda.
Akhirnya hanya satu yang bisa saya lakukan, seperti yang Yesus banyak lakukan,  yaitu lebih banyak berdoa. Memohon tuntunanNya melakukan semua ini. Karena siapalah saya ini memerankan Dia yang begitu besar. Masa lalu saya bukan seorang yang dalam hubungan denganNya. Saya memang lahir dari keluarga Katolik yang taat, kebiasaan-kebiasaan baik dalam keluarga memang terus mengikuti dan menjadi dasar yang baik dalam diri saya.
Saya hanyalah seorang pemuda yang bermain bola basket dalam liga SMA dan kampus, yang bermimpi menjadi seorang pemain NBA yang besar. Namun cedera engkel menghentikan karir saya sebagai atlet bola basket. Saya sempat kecewa pada Tuhan, karena cedera itu, seperti hancur seluruh hidup saya.
Saya kemudian mencoba peruntungan dalam casting-casting, sebuah peran sangat kecil membawa saya pada sebuah harapan bahwa seni peran mungkin menjadi jalan hidup saya. Kemudian saya mendalami seni peran dengan masuk dalam akademi seni peran, sambil sehari-hari saya terus mengejar casting.
Dan kini saya telah berada dipuncak peran saya. Benar Tuhan, Engkau yang telah merencanakan semuanya, dan membawaku sampai di sini. Engkau yang mengalihkanku dari karir di bola basket, menuntunku menjadi aktor, dan membuatku sampai pada titik ini. Karena Engkau yang telah memilihku, maka apapun yang akan terjadi, terjadilah sesuai kehendakMu.
Saya tidak membayangkan tantangan film ini jauh lebih sulit dari pada bayangan saya.
Di make-up selama 8 jam setiap hari tanpa boleh bergerak dan tetap berdiri, saya adalah orang satu-satunya di lokasi syuting yang hampir tidak pernah duduk. Sungguh tersiksa menyaksikan kru yang lain duduk-duduk santai sambil minum kopi. Kostum kasar yang sangat tidak nyaman, menyebabkan gatal-gatal sepanjang hari syuting membuat saya sangat tertekan. Salib yang digunakan, diusahakan seasli mungkin seperti yang dipikul oleh Yesus saat itu. Saat mereka meletakkan salib itu dipundak saya, saya kaget dan berteriak kesakitan, mereka mengira itu akting yang sangat baik, padahal saya sungguh-sungguh terkejut. Salib itu terlalu berat, tidak mungkin orang biasa memikulnya, namun saya mencobanya dengan sekuat tenaga.
Yang terjadi kemudian setelah dicoba berjalan, bahu saya copot, dan tubuh saya tertimpa salib yang sangat berat itu. Dan saya pun melolong kesakitan, minta pertolongan. Para kru mengira itu akting yang luar biasa, mereka tidak tahu kalau saya dalam kecelakaan sebenarnya. Saat saya memulai memaki, menyumpah dan hampir pingsan karena tidak tahan dengan sakitnya, maka mereka pun terkejut, sadar apa yang sesungguhnya terjadi dan segera memberikan saya perawatan medis.
Sungguh, saya merasa seperti setan karena memaki dan menyumpah seperti itu, namun saya hanya manusia biasa yang tidak bisa menahannya. Saat dalam pemulihan dan penyembuhan, Mel datang pada saya. Ia bertanya apakah saya ingin melanjutkan film ini, ia berkata ia sangat mengerti kalau saya menolak untuk melanjutkan film itu. Saya bekata pada Mel, saya tidak tahu kalau salib yang dipikul Tuhan Yesus seberat dan semenyakitkan seperti itu. Tapi kalau Tuhan Yesus mau memikul salib itu bagi saya, maka saya akan sangat malu kalau tidak memikulnya walau sebagian kecil saja. Mari kita teruskan film ini. Maka mereka mengganti salib itu dengan ukuran yang lebih kecil dan dengan bahan yang lebih ringan, agar bahu saya tidak terlepas lagi, dan mengulang seluruh adegan pemikulan salib itu. Jadi yang penonton lihat di dalam film itu merupakan salib yang lebih kecil dari aslinya.
Bagian syuting selanjutnya adalah bagian yang mungkin paling mengerikan, baik bagi penonton dan juga bagi saya, yaitu syuting penyambukan Yesus. Saya gemetar menghadapi adegan itu, karena cambuk yang digunakan itu sungguhan. Sementara punggung saya hanya dilindungi papan setebal 3 cm. Suatu waktu para pemeran prajurit Roma itu mencambuk dan mengenai bagian sisi tubuh saya yang tidak terlindungi papan. Saya tersengat, berteriak kesakitan, bergulingan di tanah sambil memaki orang yang mencambuk saya. Semua kru kaget dan segera mengerubungi saya untuk memberi pertolongan.
Tapi bagian paling sulit, bahkan hampir gagal dibuat yaitu pada bagian penyaliban. Lokasi syuting di Italia sangat dingin, sedingin musim salju, para kru dan figuran harus manggunakan mantel yang sangat tebal untuk menahan dingin. Sementara saya harus telanjang dan tergantung di atas kayu salib, diatas bukit yang tertinggi di situ. Angin dari bukit itu bertiup seperti ribuan pisau menghujam tubuh saya. Saya terkena hypothermia (penyakit kedinginan yang biasa mematikan), seluruh tubuh saya lumpuh tak bisa bergerak, mulut saya gemetar bergoncang tak terkendalikan. Mereka harus menghentikan syuting, karena nyawa saya jadi taruhannya.
Semua tekanan, tantangan, kecelakaan dan penyakit membawa saya sungguh depresi. Adegan-adegan tersebut telah membawa saya kepada batas kemanusiaan saya. Dari adegan ke adegan lain semua kru hanya menonton dan menunggu saya sampai pada batas kemanusiaan saya, saat saya tidak mampu lagi baru mereka menghentikan adegan itu. Ini semua membawa saya pada batas-batas fisik dan jiwa saya sebagai manusia. Saya sungguh hampir gila dan tidak tahan dengan semua itu, sehingga seringkali saya harus lari jauh dari tempat syuting untuk berdoa. Hanya untuk berdoa, berseru pada Tuhan kalau saya tidak mampu lagi, memohon Dia agar memberi kekuatan bagi saya untuk melanjutkan semuanya ini. Saya tidak bisa, masih tidak bisa membayangkan bagaimana Yesus sendiri melalui semua itu, bagaimana menderitanya Dia. Dia bukan sekedar mati, tetapi mengalami penderitaan luar biasa yang panjang dan sangat menyakitkan, baik fisik maupun jiwaNya.
Dan peristiwa terakhir yang merupakan mujizat dalam pembuatan film itu adalah saat saya ada di atas kayu salib. Saat itu tempat syuting mendung gelap karena badai akan datang, kilat sambung menyambung di atas kami. Tapi Mel tidak menghentikan pengambilan gambar, karena memang cuaca saat itu sedang ideal sama seperti yang seharusnya terjadi seperti yang diceritakan. Saya ketakutan tergantung di atas kayu salib itu, di samping kami ada dibukit yang tinggi, saya adalah objek yang paling tinggi, untuk dapat dihantam oleh halilintar. Baru saja saya berpikir ingin segera turun karena takut pada petir, sebuah sakit yang luar biasa menghantam saya beserta cahaya silau dan suara menggelegar sangat kencang (setan tidak senang dengan adanya pembuatan film seperti ini). Dan sayapun tidak sadarkan diri.
Yang saya tahu kemudian banyak orang yang memanggil-manggil meneriakkan nama saya, Saat saya membuka mata semua kru telah berkumpul di sekeliling saya, sambil berteriak-teriak “dia sadar! dia sadar!” (dalam kondisi seperti ini mustahil bagi manusia untuk bisa selamat dari hamtaman petir yang berkekuatan berjuta-juta volt kekuatan listrik, tapi perlindungan Tuhan terjadi di sini).
“Apa yang telah terjadi?” Tanya saya. Mereka bercerita bahwa sebuah halilintar telah menghantam saya di atas salib itu, sehingga mereka segera menurunkan saya dari situ. Tubuh saya menghitam karena hangus, dan rambut saya berasap, berubah menjadi model Don King. Sungguh sebuah mujizat kalau saya selamat dari peristiwa itu.
Melihat dan merenungkan semua itu seringkali saya bertanya, “Tuhan, apakah Engkau menginginkan film ini dibuat? Mengapa semua kesulitan ini terjadi, apakah Engkau menginginkan film ini untuk dihentikan”? Namun saya terus berjalan, kita harus melakukan apa yang harus kita lakukan. Selama itu benar, kita harus terus melangkah. Semuanya itu adalah ujian terhadap iman kita, agar kita tetap dekat padaNya, supaya iman kita tetap kuat dalam ujian.
Orang-orang bertanya bagaimana perasaan saya saat di tempat syuting itu memerankan Yesus. Oh… itu sangat luar biasa… mengagumkan… tidak dapat saya ungkapkan dengan kata-kata. Selama syuting film itu ada sebuah hadirat Tuhan yang kuat melingkupi kami semua, seakan-akan Tuhan sendiri berada di situ, menjadi sutradara atau merasuki saya memerankan diriNya sendiri.
Itu adalah pengalaman yang tak terkatakan. Semua yang ikut terlibat dalam film itu mengalami lawatan Tuhan dan perubahan dalam hidupnya, tidak ada yang terkecuali. Pemeran salah satu prajurit Roma yang mencambuki saya itu adalah seorang muslim, setelah adegan tersebut, ia menangis dan menerima Yesus sebagai Tuhannya. Adegan itu begitu menyentuhnya. Itu sungguh luar biasa. Padahal awalnya mereka datang hanya karena untuk panggilan profesi dan pekerjaan saja, demi uang. Namun pengalaman dalam film itu mengubahkan kami semua, pengalaman yang tidak akan terlupakan.
Dan Tuhan sungguh baik, walaupun memang film itu menjadi kontroversi. Tapi ternyata ramalan bahwa karir saya berhenti tidak terbukti. Berkat Tuhan tetap mengalir dalam pekerjaan saya sebagai aktor. Walaupun saya harus memilah-milah dan membatasi tawaran peran sejak saya memerankan film ini.
Saya harap mereka yang menonton The Passion of Jesus Christ, tidak melihat saya sebagai aktornya. Saya hanyalah manusia biasa yang bekerja sebagai aktor, jangan kemudian melihat saya dalam sebuah film lain kemudian mengaitkannya dengan peran saya dalam The Passion dan menjadi kecewa.
Tetap pandang hanya pada Yesus saja, dan jangan lihat yang lain. Sejak banyak bergumul berdoa dalam film itu, berdoa menjadi kebiasaan yang tak terpisahkan dalam hidup saya. Film itu telah menyentuh dan mengubah hidup saya, saya berharap juga hal yang sama terjadi pada hidup anda. Amin.

Yesus  Kristus Mati Dengan Cara Disalib
Penyaliban merupakan sebuah cara penghukuman kuno yang kejam dan menyakitkan. Orang yang dijatuhi hukuman salib mengalami kengerian menjelang kematiannya karena  akan mengalami penyesahan dulu sebelum disalib. Penyesahan dilakukan untuk membuat orang tersebut mati secara pelan-pelan. Pada jaman Romawi penyesahan dilakukan dengan  deraan cambuk. Cambuk Romawi dikenal dengan nama Flagrum.
Flagrum merupakan salah satu alat penyiksaan paling menyakitkan yang pernah dikenal manusia. Flagrum  berupa cambuk pendek yang terbuat dari kulit binatang atau pilinan tali. Pada bagian ujung tali diikatkan sejumlah paku, pecahan kaca, logam kecil atau  tulang binatang yang bergerigi,  agar bisa menembus dalam daging dan mencabik punggung, pantat dan paha korban.  Akibatnya orang yang dicambuk akan mengalami luka yang sangat parah. Bukan hanya kulit,  dagingnya juga tercabik-cabik. Menurut Hukum Yahudi, tradisi penyambukan sebanyak 40 kurang 1 (39 kali).  Setiap kali pencambukan  membuat 25  luka pada kulit. Jadi kalau 39 kali cambukan maka akan ada 975 luka pada kulit. Beberapa pakar mengatakan bahwa luka-luka cabikan tersebut sangat dalam sehingga tulang iga orang yang dicambuk dapat terlihat. Bisa dipastikan sehabis penyesahan orang tersebut akan kehilangan banyak darah.

Kondisi Yesus Kristus Menjelang KematianNya Dari Sisi Medis
  • Penderitaan Yesus Kristus dimulai saat Perjamuan Terakhir. Dari sisi manusiaNya Yesus Kristus mengalami stres berat karena Dia tahu bakal mati dengan cara disalib yang pasti akan mengalami penyiksaan brutal  dengan deraan cambuk.
  • Ketika berdoa di Taman Getsemani Yesus Kristus mengalami tekanan psikis yang  sangat keras  serta perasaan sangat galau sehingga ketika berdoa dikatakan ”peluhNya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan di tanah”. Dalam dunia Kedokteran kondisi ini dikenal sebagai Hematidrosis. Kondisi ini dapat terjadi karena stres yang sangat berat sehingga pembuluh kapiler yang mengalirkan darah ke kelenjar keringat tiba-tiba pecah dan terbuka, lalu membocorkan darah ke  saluran kelenjar keringat yang mengakibatkan keringat keluar becampur dengan darah.
Penderita hematidrosis
                                   

  • Ketika berada di rumah Imam Besar Kayafas yang dipakai sidang Mahkamah Agama untuk mengadili Yesus,  Dia mengalami mengalami penganiayaan yaitu pemukulan pada kepala, di lok-olok dan diludahi. Dari rumah Imam Besar, Yesus dibawa dan dihadapkan kepada Pontius Pilatus. Lalu dibawa lagi ke tempat Herodes, tapi akhirnya dikembalikan kepada Pilatus. Di tempat Pilatus inilah Yesus mengalami penyesahan dengan cara dicambuk. Menurut tradisi Romawi hukuman cambuk dilakukan dengan cambuk bercabang banyak yang ujungnya diberi pengait (Flagrum).  Yesus  dicambuki pada bagian punggung, pantat  dan kaki yang dilakukan oleh para prajurit Rowawi terlatih yang dinamakan Lictor. Kemungkinan Yesus dicambuk dengan Flagrum lebih dari 39 kali karena yang mencabuk Yesus adalah orang Romawi  (bukan orang Yahudi). Jadi mereka bisa dengan sesukanya mencambuki Yesus.  Dipastikan Yesus Kristus mengalami luka-luka berat pada sekujur tubuhnya sehingga membuatNya kehilangan banyak darah.

Flagrum
                                                          

  • Setelah penyesahan, para prajurit Romawi mengenakan mahkota duri di kepala Yesus.  Duri tersebut dibuat dari tanaman berduri yang berasal dari Palestina, namanya Paliurus aculeatus.  Duri ini panjangnya kurang lebih 2,5 Cm.  Duri tersebut kalau sudah kering sangat tajam dan kaku seperti paku.  Ketika mahkota duri itu ditancapkan pada kepala Yesus, otomatis durinya mengenai kulit  kepala dan meniumbulkan pendaharahan hebat. Duri  maut itu sekarang dikenal dengan nama Spina Christy.
Orang terkena Spina Christy
                            

  • Yesus kehilangan banyak darah akibat dicambuki dan diberi mahkota duri. Hal ini mengakibatkan dehidrasi dan pasokan oksigen berkurang. Yesus Kristus kemungkinan besar mengalami kerusakan organ-organ tubuh seperti ginjal, paru-paru,  hati,  jantung, gegar otak, kandung kemih.
Spina Christy
                                         

  • Setelah itu Yesus dibawa berjalan dan dipaksa memikul salib ke Bukit Golgota yang jaraknya 1 kilometer dari rumah Pilatus. Saat itu Yesus  dalam kondisi shock dan sudah sangat lemah.  Salib yang dipikul Yesus beratnya kira-kira 90 kg. Salib yang terbuat dari kayu kasar itu  memperparah luka-luka yang ada di tubuh Yesus akibat pencambukan.
  • Sampai di puncak Bukit Golgota, ketika salib akan ditegakkan, salib itu terjatuh. Dipastikan dada dan muka Yesus membentur tanah dengan sangat keras.  
  • Meskipun Yesus kehilangan  banyak darah dan   semua organ tubuhnya tidak berfungsi, tetapi Yesus tidak mati.  
  • Setelah  Yesus berkata, ” ... Sudah selesai ... dan Dia menundukkan kepalaNya serta  berkata: Ya Bapa,  ke dalam tanganMu Kuserahkan nyawaKu ”  barulah Yesus mati. 
  •  Ketika mengetahui Yesus telah mati, barulah algojo Romawi menusuk lambung Yesus, dan keluarlah air dan darah.

  • Yesus Kristus mati bukan di tangan algojo Romawi tapi Yesus Kristus mati karena Dia menyerahkan nyawanya kepada Allah Bapa. 
  • Manusia tidak bisa membunuh Yesus Kristus karena Yesus adalah Tuhan, yang memberi nyawa manusia (Yesus Kristus dapat membangkitkan orang yang sudah mati)

Untuk Direnungkan
  • Yesus Kristus mengalami semua penderitaan yang dialami manusia, baik psikis maupun fisik. Yesus Kristus mengalami semua penyakit yang diderita manusia di Bumi.
  • Yesus Kristus yang tidak berdosa rela mati dengan cara yang tragis untuk menebus dosa manusia berdosa yang percaya kepadaNya.

SELAMAT PASKAH. TUHAN YESUS MEMBERKATI.