Rabu, 18 Juli 2012

Formalin Dan Bahayanya

Makanan Berformalin Di Sekitar Kita
            Pemerintah Indonesia sudah mengeluarkan undang-undang melarang penggunaan formalin untuk mengawetkan makanan.  Tetapi ketika diadakan inspeksi mendadak ke sejumlah pasar tradisional, masih banyak ditemukan formalin di  berbagai produk makanan.  Nah, kalau pedagang sudah tidak bisa diajak hidup sehat,  pemerintah tidak juga mengambil langkah tegas  kepada pedagang yang bandel, kita lah yang harus pandai-pandai memilih makanan untuk kesehatan tubuh kita sendiri. Efek penggunaan formalin memang tidak tampak dalam jangka pendek. Tapi dalam kurun waktu 5-10 tahun, penyakit ganas akan  menggerogoti tubuh kalau kebanyakan mengonsuminya.

Pasang di Dapurmu

Makanan-Makanan yang Rawan Formalin
Makanan rawan formalin
            Kalau mau jujur nih sebagian masyarakat sudah banyak yang paham  makanan yang mengandung formalin. Masyarakat juga sudah ngerti  bahaya formalin. Tetapi mereka seakan tak memedulikannya. Yang penting harga murah dan lezat. Kalau ditanya jawabnya enteng, ”Makan formalin nggak mati ini ..” Yup, makan makanan yang mengandung formalin memang tidak langsung mati. Tetapi zat kimia berbahaya itu akan sangat mematikan kalau menumpuk dalam tubuh. Jangka  waktu yang diperlukan untuk membentuk penyakit kanker, gara-gara makan formalin, tidak instan. Sedikit-demi sedikit  berakhir mematikan.  Orang menyangka baik-baik tetapi berujung maut.
            Nah, tengok deh betapa banyaknya makanan yang mengandung formalin di sekitar  kita. Mulai dari tahu, tempe, bakso, lontong, mie ikan, teri  bahkan sampai cincau.  Bukankah makan-makanan tersebut  adalah makanan kegemaran masyarakat Indonesia?  Murah dan lezat pastinya. Formalin yang sudah dilarang penggunaannya itu masih banyak dijumpai di berbagai pasar di Indonesia. Inspeksi mendadak pun juga sudah sering diadakan. Bahkan ada petugas yang diancam dengan parang saat mengadakan inspeksi formalin di sebuah pabrik tahu di Pontianak.  .. wah wah .. bener-bener gawat. Diajak sehat kok susah banget. Nggak heranlah kalau penyakit kanker hati banyak ditemui di Indonesia. Coba kita  hitung berapa banyak kita makan formalin yang tak disengaja. Buah apel, pir, jeruk, alpukat  dan stroberi adalah buah-buah yang rawan formalin.

Sebegitu Menakutkankah Formalin?
Formalin
            Formalin adalah nama dagang latutan formaldehida dalam air dengan kadar 10-40 persen. Pada awalnya formalin adalah barang impor yang hanya boleh dibeli oleh importir Produsen Bahan Berbahaya yang sudah disetujui oleh Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri. Formalin dilarang diperjualbelikan atau dipindahtangankan kepada siapa saja  karena zat kimia ini sangat berbahaya. Tetapi karena kebutuhan formalin di Indonesia meningkat maka formalin mulai diproduksi di Indonesia. Sejak itulah formalin mudah didapat dan harganya sangat murah, yaitu sekitar Rp. 8.000,- perliter.
            Selain bisa mengawetkan, formalin juga bisa menghancurkan. Formalin bisa bereaksi dengan semua zat yang ada dalam sel tubuh manusia. Jika kandungan formalin dalam tubuh tinggi maka akan menyebabkan iritasi lambung, iritasi saluran pernafasan, fungsi hati, ginjal, jatung, sistem reproduksi dan lainnya. Formalin juga bersifat karsinogenik. Artinya,  penggunaan dalam jangka waktu yang lama akan memicu timbulnya penyakit kanker, terutama kanker hati.  Efek langsung orang mengonsumsi formalin dalam jumlah berlebihan  adalah  muntah, diare bercampur darah dan bisa juga mati karena peredarah darah tersendat. Segeralah ke dokter atau rumah sakit terdekat jika mendapati teman kamu over dosis formalin.
Hati-hati ada formalinnya
            Formalin berwarna putih,  larut dalam air,  bisa menguap dengan bau yang menyesakkan   dan membuat mata pedih. Sebagai contoh, kalau kamu masuk ke toko furnitur atau toko baju, tiba-tiba matamu menjadi pedih. Itu tandanya di tempat tersebut ada barang-barang yang diberi formalin. Formalin bisa menguap dan kadarnya bisa menjadi berkurang karena waktu. Oleh  karena itu  sangat diajurkan untuk makan makanan yang dimasak lebih dahulu sampai mendidih agar kalau bahan-bahan mentah tersebut mengandung formalin maka kadar formalinnya bisa berkurang. Juga dianjurkan untuk mencuci buah lebih dahulu agar kalau ada formalinnya bisa larut dalam air.  

Formalin Di Sekitar Kita
Styrofoam juga berformalin
            Formalin juga bisa menghilangkan bau busuk yang menyengat sehingga zat kimia ini dipilih untuk mengawetkan mayat. Formalin juga bisa ditemukan di asap rokok atau udara yang tercemar karena asap kendaraan bermotor. Formalin juga sering digunakan pada produk-produk antiseptik seperti cairan pencuci piring, obat pelembut cucian, perawatan sepatu, pembersih karpet, pembunuh serangga dan juga produksi kayu lapis.  Formalin alami ada dalam makanan  mentah dengan kadar 1-90 mg per kilogram.
            Formalin mempunyai beberapa nama dagang, antara lain ivalon, quanternium-15, lysoform, formalith, BVF, metylene oxide, morbicit, formol, supersoform dan  formaldehid. Jenis-jenis formalin ini sering didapatkan pada produk-produk seperti shampo bayi, deodorant, parfum, cat rambut, cairan penyegar mulut dan pasta gigi.


Bagaimana Formalin Bisa Tahan Lama?
Kenyal berarti formalin
            Formalin mempunyai cara unik dan berbeda dengan desinfektan lainnya dalam cara membunuh. Zat kimia berbahaya ini membunuh dengan membuat jaringan bakteri menjadi kekurangan air sehingga sel bakteri tersebut mengering dan kemudian terbentuklah lapisan baru di permukaan. Lapisan baru ini akan melindungi lapisan di bawahnya supaya tahan terhadap serangan bakteri baru. Lapisan baru itulah yang membuat formalin bisa mengawetkan benda apapun. Dan formalin akan tetap berada dalam benda-benda tersebut  dan bereaksi secara alami untuk melindungi dari serangan bakteri berikutnya. Bau amis seperti ikan, cumi, ayam  bahkan bau busuk seperti mayat akan hilang jika diberi formalin dan tak ada lalat yang mau hinggap.  Dengan konsentrasi rendah formalin sering disalahgunakan untuk mengawetkan makanan. Kalau konsentrasi dipekatkan formalin bisa mengawetkan binatang kecil dalam jangka waktu 1 tahun.  Nah, kalau kamu membeli tahu atau bakso di pasar dengan harga murah dan tidak cepat menjadi bau dalam beberapa hari, waspadalah, itu pasti di dalamnya terdapat banyak kandungan formalin. Pedagang makanan enggan menggunakan  zat pengawet untuk menggantikan formalin karena zat pengawet selain formalin harganya sangat mahal.

Bahan Pengawet Pengganti Formalin
Pengganti formalin
            Makanan yang tidak bisa bertahan lama segera masukkan  lemari es biar tidak basi. Pendingin atau es adalah salah satu cara untuk mengawetkan makanan basah atau mentah. Es juga sering dipergunakan untuk mengawetkan makanan. Tetapi kalau makanan yang diawetkan dalam jumlah banyak, mengawetkan dengan es akan memakan biaya yang sangat tinggi dan bahan mentah tidak bisa bertahan lama. Kitosan yang dibuat dari kulit udang  juga bisa untuk mengawetkan makanan. Tapi  harganya cukup mahal, sekitar Rp 170.000,- per kilogram. Bawang putih, lengkuas, air ki (air dari jerami yang dibakar), kunyit, bunga kecombrang, jahe,  asam cair  juga bisa untuk mengawetkan makanan, tapi bahan-bahan tersebut harganya sangat mahal kalau diperlukan dalam jumlah besar. Itulah mengapa pedagang makanan lebih memilih formalin yang harganya sangat sangat murah. Bayangkan saja,  1 liter formalin yang harganya Rp. 8.000,- bisa untuk mengawetkan 10 ton ikan basah!

Kadar Formalin yang Boleh Masuk Tubuh
Warna merah jambu itu formalinnya kuat
            Tidak ada patokan khusus berapa banyak formalin yang boleh masuk tubuh. American Conference of Governmental and Industrial Hygienists menetapkan ambang batas untuk formaldehida yang boleh masuk tubuh adalah 0,4 ppm.  Sementara International Programme on Chemical Safety menetapkan bahwa formaldehida boleh masuk tubuh dalam bentuk air minum hanya sebesar 1,1 mg per liter. Kalau dalam satu hari orang minum 2 liter air, formalin yang masuk tidak boleh lebih dari 2 mg. Sedangkan formalin yang boleh masuk tubuh dalam bentul makanan adalah 1,5 sampai 14 mg perhari. Berdasarkan uji klinis mengatakan bahwa formalin yang boleh masuk tubuh adalah sebesar 0,2 mg  per kilogram berat badan. Misalnya, orang yang punya berat badan 60 kg. Maka formalin yang boleh masuk tubuh adalah 0,2 x 60 = 12 mg setiap harinya.  Formalin ternyata boleh juga ya masuk dalam tubuh kita?
 
Berwarna kemerahjambu-an itu formalin
            Betul, asal tidak melebihi batas yang ditetapkan. Karena dalam makanan mentah pun juga terdapat formalin yang dibentuk secara alami, kedarnya yaitu antara 1 mg/kg sampai 90 mg/kg. Tetapi tubuh akan mentralisir formalin-formalin tersebut karena semua jaringan tubuh mempunyai kemampuan untuk memetabolisme formaldehida. Salah satunya adalah membentuk asam format yang kemudian dikeluarkan melalui urine.  Ada juga formalin yang dikeluarkan dalam tubuh  bersama CO2 melalui pernafasan. Selain itu tubuh juga bisa memetabolisme formaldehida denagn cara beeaksi dengan DNA atau protein tubuh untuk membentuk molekul yang lebih besar. Protein ini digunakan sebagai bahan tamabahan protein DNA dan protein tubuh itu sendiri. Formalin akan membahayakan kesehatan jika kadarnya  mencapai 20 ppm.  Jadim daripada bingung ngitung berapa banyak formalin yang masuk tubuh? Mending  tidak makan makanan yang kira-kira berformalin. Aman deh. 

Ciri-ciri Bahan Pangan Yang Mengandung Formalin
Ayam             Tidak berbau, warna lebih putih, kaku, tekstur lebih halus. Kalau aym tersebut tidak           dikerubuti lalat bearti kadar formalinnya tinggi.
Bakso              Kenyal, berbau khas menyengat, lebih putih. Kalau dilempar mental.
Mie, Kwetiau  Sangat berminyak, beraroma menyengat. Jika ditarik tidak mudah putus.
Tahu             Kenyal, jika dilempar mental, tekstur lebih kenyal, tidak mudah hancur, bisa tahan lebih 12 jam, beraroma menyengat.
Ikan basah     Warna bola mata ikan merah, insang merah, kaku, sisik mengkilap, tidak amis.
Ikan asin        Bisa tahan lebih 1 bulan pada suhu kamar, warna bersih dan cerah, tidak mudah hancur, tidak berbau khas ikan asin atau teri.
Lontong          Bentuknya sangat cantik, bulat dan kenyal. Tahan lebih dari 2 hari pada suhu kamar, kalu dipotong tidak rusak.


           

2 komentar:

  1. tk.bt tulisan yg sgt peduli kesehatan,mohon refensinya dicantumkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anonim : Thks koreksinya. CUma kalo untuk referensi agak susah ya .. karena saya kan juga merangkum dari banyak tulisan yang ada di internet ... Maksudnya supaya pembaca remaja tidak perlu mencari-cari karena memang banyak sumbernya. Btw, Txs masukannya. Diperhatikan.

      Hapus