BAWA TEMAN2 MU UNTUK JADI MEMBER GRATIS & KAMU DAPAT KOMISI... KLIK AJA !
Laporkan Pelanggaran
Hai TC, aku mau curhat nih.
Laporkan Pelanggaran
Hai TC, aku mau curhat nih.
Beberapa hari ini aku menempati rumah kontakanku yang baru. Sebagai pendatang baru tentunya aku harus menyesuaikan diri dengan pendatang lama. Aku berusaha untuk ramah dan memperkenalkan diri kepada mereka. Tapi ada satu orang yang membuat aku tidak nyaman. Aku sudah berusaha menyapa orang yang belum aku kenal itu, eee .. dia malah buang muka. Apa ada yang salah dengan aku ya? Aku kan orang baru, kita belum pernah ketemu. Tidak pernah ada urusan, tidak ada ucapan, sapaan pun baru sebatas perkenalan. Apa maksudnya tetangga baruku itu membuang muka?
Ryan Raffles
Somewhere
TC. Ryan, berteman atau bertetangga itu susah-susah gampang. Tapi kita mengambil yang gampang saja ya karena pertemanan tidak ada ilmunya, hubungan bisa baik atau tidak tergantung bagaimana kita bersikap. Nah, TC belum jelas nih, tetangga barumu itu laki-laki atau perempuan? Sebagai laki-laki mungkin bagimu lebih gampang menyesuaikan diri daripada memperkenalkan diri dengan seorang perempuan. Bukankah begitu? Namun, apakah itu perempuan atau laki-laki, punya tetangga yang tidak ramah membuat kita tidak nyaman. Kamu dan tetangga barumu belum pernah kenalan dan belum pernah ada masalah. Ketika dia kamu sapa malah membuang muka, pasti ada sebabnya. Anggap saja itu kesalahan ada pada kita. Mungkin cara menyapa kamu yang kelewat ramah atau kelewat centil, yang menurut dia tidak sopan. Sebab, banyak cewek yang beranggapan negatif terhadap cowok yang belum dikenalnya. Banyak cewek yang langsung ilfil ketika disapa oleh seorang cowok dengan cara yang menurut dia tidak sopan. Ketahuilah bahwa banyak perempuan lebih suka dengan laki-laki yang cuek, apalagi dia belum pernah dikenalnya. Nah, lebih baik kamu bersikap cuek untuk sementara. Lain kali kali kamu bisa menyapanya lagi dengan sikap yang lebih sopan. Tetapi jangan kamu lakukan sekarang lho. Bisa jadi dia malah ilfil. Tunggu saat yang tepat kapan kamu bisa menyapanya. Selamat berjuang menundukkan hati yang sulit.
AKU TERTIPU
TC, dua tahun lalu aku mengikuti ajang pemilihan mencari bintang yang diadakan oleh sebuah event organizer. Ajang itu menjanjikan pesertanya menjadi bintang sinetron dan bintang iklan. Biaya pendaftarannya Rp. 1.000,-. Setelah itu aku diharuskan mengikuti 2 seleksi lagi. Seleksi pertama aku harus membayar Rp. 200.000,-. Seleksi kedua aku membayuar Rp. 300.000,-. Aku lolos seleksi terakhir dam masuk ke Grand Final. Nah, di Grand Final ini aku harus membayar Rp. 5.000.000,- karena dilangsungkan di sebuah hotel dan kami harus masuk karantina.
Orangtuaku berusaha mencari dana untuk memodaliku. Ibuku sampai menjual barang perhiasan miliknya. Aku pun dengan semangat mengikuti Grand Final. Aku berharap menang dan bisa jadi bintang sinetron. Aku merias diri sesempurna mungkin. Aku menunjukkan bakat aktingku. Aku berharap banget bisa menang. Bisa jadi bintang sinetron. Tapi ketika pengumuman, namaku tidak dipanggil. Aku gagal. Aku jadi patah semangat. Aku malu sama kedua orangtauku. Aku kasihan.
Karena memang aku ingin jadi bintang sinetron, semangatku kambuh lagi. Tahun berikutnya aku mengikuti ajang yang sama tapi berbeda event organizer. Aku berhasil mendapatkan juara 1 di bidang akting. Tapi, hatiku ciut kembali. Aku harus membayar uang Rp. 5. 000.000,-. Aku tidak sanggup. Aku tidak mau mengecewakan orangtuaku untuk kedua kalinya. Trus, apakah untuk menjadi popoler itu bituh banyak uang? Bagaimana aku bisa mengembangkan bakatku agar bisa mencari uang?
Rizky
Tangerang
TC. Halo Rizky, TC salut kepadamu karena semangatmu masih menggebu sebelum kamu tertipu. Jangan pernah menyesali peristiwa yang sudah berlalu. Jadikan pengalaman pahit itu untuk kamu lebih berhati-hati dalam melangkah. Sekarang ini ada banyak ajang pemilihan calon bintang yang menjadikan akan menjadikan pesertanya menjadi bintang iklan atau bintang sinetron. Boleh saja sih ikutan untuk menambah pengetahuan dan untuk menambah pengalaman. Tetapi, kalau kamu tidak sanggup membayar sejumlah uang yang diwajibkan, kamu tidak perlu melanjutkan. Kamu mesti waspada. Ajang-ajang seperti itu ada yang benar, ada pula yang tidak benar. Makanya sejak seleksi pertama kamu mesti bertanya berapa jumpah uang yang harus dibayarkan kalau kamu masuk sampai tahap akhir. Sebab biasanya mereka akan menarik uang dalam jumlah banyak saat peserta sudah masuk dalam tahap akhir. Peserta pasti akan berusaha untuk terus mengukitinya karena tanggung sudah mengikuti berbagai macam seleksi. Hal seperti itu bisa dikatakan sebagai jebakan. Nah, akan lebih baik kalau kamu sekolah akting. Di sana kamu akan diajari akting yang benar dan kemana kamu akan melangkah setelahnya. Ketika aktingmu sudah oke, kamu bisa mendatangi rumah-rumah produksi. Biasanya di sekolah akting yang terkenal punya akses ke rumah-rumah produksi. Kembangkan bakatmu. Tetep semangat dan jangan lupa berdoa.
PENYAKIT TIDAK ENAK
TC,
Aku punya masalah dalam berkomunikasi dengan orangtuaku. Aku selalu merasa tidak enak kalau pengin minta sesuatu kepada mereka, terutama ibu, padahal aku butuh banget. Misalnya nih, pengin beli alat-alat tulis yang agak bagus buat menggambar karena hobiku mengambar, pengin beli buku-buku pelajaran di luar buku pelajaran sekolah. Aku nggak enak banget kalau mau minta uang, padahal kalau aku minta ibuku pasti mengusahakannya. Nah, sebentar lagi sekolahku mau study tour. Aku pengin bilang ke orangtua mau ikut study tour itu, rasanya berat banget. Apalagi biayanya kan tidak sedikit. Makin tidak punya nyali saja aku buat ngomong ke orantua. Tapi aku harus ngomong sama mereka karena study tour itu wajib. Orangtuaku pasti mengusahakannya. Tapi, aku suka merasa kasihan kalau orangtuaku terlalu sering mengeluarkan uang buat keperluanku. Bagaimana ya caranya mengatasi rasa tidak enak itu?
Ramon
Bekasi
TC. Ramon, orangtuamu tentu bangga punya anak seperti kamu. Kamu sangat peduli dengan kesulitan orangtua. Jempol buat kamu karena zaman sekarang amat langka menjumpai anak seperti kamu. Ada berbagai alasan mengapa seorang anak tidak berani minta sesuatu kepada orangtuanya. Ada yang kurang dekat dengan orangtua, ada yang karena ekonomi pas-pasan sehingga dia tidak mau merepotkan oarngtua. Atau karena keluarga dalam keadaan kesulitan. Namun apapun alasannya anak-anak yang mengerti keadaan ekonomi orangtua adalah anak yang diberkati Tuhan. Percayalah itu. Selama barang-barang itu memang kamu butuhkan, kamu tidak perlu merasa tidak enak kalau mau minta kepada orangtua. Mungkin lebih baik kamu tanyakan dulu kepada ibu apakah ibu punya uang buat beli ini atau itu. Asal kamu tidak memaksa, ibulah yang akan menentukan. Artinya, ibu memberimu uang tidak dalam ditekan. Soal study tour, justru kamu harus bicarakan lebib awal agar ibu tahu jumlah uang yang kamu perlukan. Kamu kan bisa membayar secara cicilan kepada sekolah untuk meringankan biaya. Ibumu akan sangat bangga karena kamu mengerti kesulitan ibu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar