Senin, 28 Februari 2011

Ayah Tiriku Centil

            TC, aku merasa akhir-akhir ini hidupku terasa hampa dan dicekam ketakutan. Masalah ini bermula sejak ayah kandungku meninggal 3 tahun yang lalu. Kemudian ibuku menikah lagi dengan seorang bujangan. Bukannya aku tidak rela ibu menikah lagi, Tapi perbuatan ayah tiriku itu yang membuatku cemas dan takut. Sepertinya ayah tiriku itu centil. Dia suka melihat aku dengan pandangan mata yang gimana gitu. Tetapi kalau ada ibu dia memperlihatkan seperti seorang ayah yang baik gitu. Ibuku bekerja sedangkan ayahku tiriku kerjanya serabutan sehingga dia lebih banyak tinggal di rumah. Aku takut banget kalau ayah ada di rumah sedangkan ibu belum pulang. Pernah ayah tiriku masuk kamarku tanpa mengetok pintu. Begonya aku lupa mengunci kamar. Aku pikir kamar nggak perlu dikunci kan hari masih siang, lagian aku lagi belajar.  Emang sih  ayahku tidak menyentuhku. Tapi dari  gerak-geriknya aku takut banget. Setiap hari perasaanku nggak enak gitu. Mau bilang sama ibu aku takut. Aku takut mereka malah berantem gara-gara  aduanku. Aku juga takut entar jadi nggak enak sama  ayah tiriku. Gimana ya? Bingung aku.
Tami
Jakarta
TC.  Tami, bersyukur kamu mau  menceritakan masalahmu ke TC. Masalahmu ini cukup serius. Kamu mesti bisa  mengatasinya sebelum terjadi hal-hal  buruk menimpamu. Tami, kamu tak perlu takut dengan ibumu. Justru kamu harus terbuka dan dekat dengan ibu agar ibu lebih percaya sama kamu dari pada sama ayah tiri kamu. Sebab, bisa saja ayah tirimu itu  berkepribadian ganda. Kalau ada ibu dia sok bijak tetapi kalau nggak ada ibu dia berubbah jadi iblis. Nggak usah takut. Ceritakan perasaan dan kekhawatiranmu kepada ibu. Mungkin ibu tidak mengetahui akan perilaku suami barunya. Jangan sampai ibu mengetahui masalahmu ini dari orang lain. Ibu akan tambah sedih.  Pertcaya deh,ibu pasti akan  lebih membelamu.  Kalau pun nanti setelah kamu cerita  kepada ibu, ayah tiri dan ibu bersitegang,  itu jauh lebih baik dari pada kamu tercekam ketakutan setiap hari. Tetapi kalau keadaannya masih tetap dan tidak berubah karena ayah tirimu berdalih, jangan putus aja. Kamu bisa mengadukan masalahmu ke yayasan sosial yang siap membantumu kapan saja. Nama yayasan itu TESA (Telefon Sahabat Anak) Telefonnya : (021) 129. Alamatnya di Gedung Kementerian Komunikasi & Informatika, Jln Medan Merdeka Barat No. 9-10, Jakarta Pusat. Kakak-kakak relawan TESA akan mendengarkan keluhan kamu dan siap membantumu kapan saja. Telepon ini bebas pulsa. Jangan takut mengadu karena masalah ini menyangkut masa depan kamu. Jaga diri kamu baik-baik ya, Tam. Satu lagi, jangan lupa mengunci pintu begitu masuk kamar.

PACARKU NGOBAT
            TC, aku punya pacar yang baik banget. Dia perhatian dan selalu ada untuk aku. Aku pacaran sama dia belum lama,  jalan 4 bulan gitu deh. Yang jadi masalah adalah  pacarku itu ternyata  ngobat. Aku tahu itu dari teman baikku. Aku jadi nyesel jadian sama dia. Kalau aku tahu dia ngobat  pasti aku tolak saat dia nembak aku.
            Sementara itu, ada cowok lain yang ndeketi aku.  Apa aku jadian saja ya sama cowok  yang baru supaya cowokku yang ngobat itu menjahuhiku? Pacarku itu ketakutan banget kalau aku ninggalin dia. Pernah aku bilang sama dia kalau aku temenan baik sama cowok,  eee ….  dia mohon-mohoin gitu supaya aku nggak ninggalin dia. Sepertinya dia tahu kalau aku sudah tahu dia ngobat.  Aku jadi nggak tega. Gimana ya caranya aku mutusin dia? Gimana pula kalau dia bilang mau berhenti ngobat kalau terus jadian sama aku?
Nad
Surabaya
TC. Penyesalan seringkali terjadi belakangan. Maka itu hati-hati kalau cari pacar. Selidiki dulu silsilahnya. Jangan asal nerima tembahkan hanya karena dia pribari yang pengertian dan bermuka ganteng.   Jangan lagi tertipu dengan  sikap baik seorang cowok ya, Nad.  Hmm … baguslah kalau kamu punya inisiatif buat ninggalin cowokmu yang ngobat itu. Tetapi mencari pacar baru untuk meninggalkan pacar lama, apapun alasannya,  adalah perbuatan yang nggak bener. Kamu mesti selesaikan masalah kamu dulu. Carilah alasan supaya kamu bisa lepas dari pacarmu itu. Mungkin kamu bisa melibatkan orangtua kamu. Misalnya ngomong gini, kamu nggak boleh pacaran dulu sama Mama agar  konsentrasi di pelajaran. Percaya deh kalau kamu melibatkan orangtuamu, mau nggak mau pacar kamu pasti meninggalkanmu. Nad, kamu mesti menyelamatkan masa depan kamu. Karena pergaulan buruk bisa merusak kebiasaan baik. Nah,  jangan sampai kamu malah ketularan ngobat. Sebab, ngobat itu sama dengan bunuh diri.  Mungkin pacar kamu akan kaget atau malah frustasi.  Tapi nggak pa pa. Paling untuk sementara. Yang penting kamu harus menyelamatkan masa depan kamu. Jadi, jangan sok kuat buat menyadarkannya  untuk berhenti ngobat, ya?  Itu bukan urusan kamu. Tugasmu adalah belajar.

JATUH CINTA LEWAT FACEBOOK
            Aku kenal seseorang lewat facebook. Sejak itu kami sering chatting. Dia sepertinya anak baik dan sekolahnya juga baik. Aku jadi naksir dia setelah beberapa kali kami chatting. Lalu dia ngajak ketemuan sama aku. Tapi aku takut. Gimana ya apakah akau tolak ajakan ketemuan? Aku khawatir  jangan-jangan dia cuma bohong. Tapi aku penasaran pengin ketemu. Aku pengin tahu kayak apa orangnya.
Afni
Tasikmalaya
TC. Afni, tidak semua kenalan lewat dunia maya itu tidak bagus. Banyak juga mereka yang jadian karena kenalan  lewat dunia maya. Tapi kamu mesti hati-hati. Sudah banyak penipuan  dilakukan lewat dunia maya. Anak gadis diperkosa karena kenalan lewat  facebook. Anak hilang dibawa kabur oleh seseorang yang dia kenal lewat dunia maya. Bahkan dibunuh oleh seseorang yang dia kenal lewat dunia maya. Dan banyak lagi kasus-kasus  cyber crime yang lain.  Serem kan? Jangan percaya dulu dengan yang dikatakan orang lewat dunia maya. Orang bisa mengarang apa saja lewat dunia maya. Kalau  memang kamu penasaran pengin ketemu, datanglah minta ditemani oleh teman kamu atau saudara kamu. Janjiannya juga mesti di tempat yang  ramai. Jadi, sebelum kamu tahu bener-bener siapa dia, jangan pernah  mau diajak jalan bareng berdua. Cari  bukti dulu kalau memang dia orang baik-baik, boleh kamu percaya. Kalau perlu ajak dia main ke rumah biar orangtuamu kenal. Hati-hati ya, Afni.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar