CUMA DUA RIBU PERAK MINTA SELAMAT
Bang Dulah mo pulang kampung naik kereta. Karena sepeda motor adiknya nggak ada bensin, terpaksalah Bang Dulah naik becak ke stasiun kereta api.
Bang Dulah Cak, ke setasiun kereta api, berapa?
Tukang Becak Lima ribu rupiah, Bang.
Bang Dulah Dua ribu rupiah saja ya. Ongkos tipis nih.
Tukang becak Iya deh (dengan muka terpaksa) buat pelarisan.
Ternyata sepanjang pejalanan, becak ngebut hingga badan becak oleng. Maklumlah tukang becaknya mantan napi.
Bang Dulah Cak, bawa becak hati-hati dooong. Abang punya SIM becak nggak sih. Nabrak bisa babak belur, tauk!
Tukang Becak Bang, Bang .. Anda itu mbok ya nyadar gitu. Cuma dua ribu perak aja minta selamat. Udah diem aja. Yang penting nyampe!
Bang Dulah !!!!!!!
SEMANGKA PUCAT
Di suatu siang hari, panasnya minta apum. Bo Abo yang baru pulang dari pasar ngiler juga melihat semangka dijual di ujung jalan, apalagi penjual semangkanya mempromosikan dagangannya dengan semangat.
Penjual Bu, beli semangka Bu, semangka dalamnya merah. Manisnya jangan tanya deh.
Bo Abo Bolek Cak. Saya beli satu. Janji semangkanya manis lho.
Penjual Beres dah. Nggak perlu dicoba!
Karena rumah Bo Abo jauh dari mulut jalan, dia pulang dengan naik becak. Tetapi belum sampai rumah, Bo Abo balik ke pedagang semangka sambil marah-marah.
Bo Abo Cak, kalo jualan yang bener dong. Semangka putih gini dibilang merah. Nipu, tauk! (Bo Amo menyerahkan semangka dengan muka sewot)
Penjual Lho, bagaimana semangaka bisa pecah kayak gini?
Bo Abo Waktu naik becak, becaknya oleng keserempet mobil. Trus semangkanya jatuh dan pecah kayak gini!
Penjual Ya jelas lah Bu. Orang saja kalo jatuh keserempet mobil mukanya pucat, apalagi semanga. Semangka merah pastilah jadi pucat kayak gini.
Bo Abo Dasar penipu. Nggak mau tahu. Kembalilkan uangku!
CUKUR JAM KERJA
Bos marah-marah karena anak buahnya, Badrun, selalu saja mangkir setiap kali diperlukan.
Bos Drun! Kamu kemana aja sih, setiap kali saya perlukan, kamu selaluuuu saja nggak ada di tempat. Emang kantor ini punya babe loe,apa!
Badrun Sabar Bos, sabar. Saya baru cukur rambut nih.
Bos Lho, kamu gimana sih cukur kok pas jam kerja. Ngaco kamu! Cukur mestinya di luar jam kerja.
Badrun Lho, bapak nih gimana. Rambut kan juga tumbuh pas jam kerja.
Bos Ya iya …. Tapi nggak semua rambut tumbuh saat jam kerja kan? Ngeyel amat sih.
Badrun (tetep ngeyel) Ya emang enggak, Bos. Makanya saya cukurnya juga nggak semua. Cuma ujung-ujung rambut saja.
Bos Oke! Gajimu juga bakal saya cukur!
SAPI JAWA BANDEL-BANDEL
Seorang asal Madura menggiring puluhan sapi melintasi jalan raya hingga jalanan macet. Seorang Polisi (dari Jawa) pun turun tangan.
Polisi Pak, bapak tahu kan ini jalan raya. Bapak jangan menggiring kawanan sapi di jalan raya kayak gini. Bikin susah polisi aja!
Pemilik Sapi Lho bukannya sudah tugas polisi ngurusi jalanan macet, Pak.
Polisi Bener. Tapi bapak harus membantu tugas polisi. Dasar Madura!
Pemilik Sapi Pak, bapak boleh bilang saya orang Madura. Tapi bapak harus tahu, sapi-sapi yang bandel itu sapi Jawa, Pak!
Polisi @#$!!!!
MENIKAH KERABAT
Dua anak sekolah dasar, Shinta dan Doni saling jatuh cinta. Doni memberanikan diri mengutarakan isi hati kepada Shinta.
Doni Shinta, aku suka sama kamu. Nanti kalau sudah dewasa kita pacaran trus menikah ya.
Shinta Aku juga suka sama kamu Doni. Tapi …
Doni Tapi kenapa … (Doni tak sabar menunggu jawaban Shinta)
Shinta Kita nggak mungkin bisa menikah, Doni.
Doni Lho …
Shinta Soalnya di keluarga kami hanya boleh menikah dengan kerabat saja. Kakek menikah dengan nenek, tante menikah dengan Om, bahkan papa menikah sama Mama.
Doni ????? (berwajah lesu)
KEMBALIKAN DARAHKU
Dua tahun lalu, karena saking cinta kepada pacarnya, Mamat rela mengorbankan darahnya saat pacarnya, Tari, mengalami kecelakaan. Tari kemudian menjalani operasi plastik karena ada beberapa bagian mukanya yang rusak. Setahun kemudian, setelah Tari berubah cantik, dia memutuskan hubungan dengan Mamat. Tari punya pacar baru yang lebih ganteng dari Mamat.
Mamat Tari, kamu tuh cewek nggak tahu berterimakasih ya. Kalau bukan karena darahku, kamu sudah mati, tauk!
Tari Yah .. itu sudah nasibmu aku putusin dan sudah nasibku pula menjalani operasi plastik.
Mamat Dasar perempuan nggak tau diuntung. Kalo begitu, aku minta kembali darahku yang sudah kuberikan padamu! Cepaaaat!
Dengan tenangnya Tari berbalik, berjalan menuju kamar mandi. Tak berapa lama dia kembali kepada Mama sambil membawa bungkusan.
Tari Nih, aku kembalikan tiap bulan ya … (sambil melemparkan pembalut bekas pakai)
Mamat !!!!!!!!.
UBAH NAMAMU
Setiap pagi sebelum pelajaran dimulai, Bu Guru di sebuah Sekolah Dasar mengabsen murid-muridnya.
Bu Guru Selamat pagi anak-anak. Kalian yang namanya ibu sebut harap tunjuk tangan.
Murid-murid Baik Buuuuuuuu!
Bu Guru Paulina Ester Harahap.
Paulina Saya, Bu!
Bu Guru Wahyu Sembodo Bakti.
Wahyu Ada, Bu!
Bu Guru Dinda Kanya Dewi
Dinda Datang, Bu!
Bu Guru Lina Marlina S.
Lina Saya, Bu!
Bu Guru Lina, coba kamu maju ke depan sini.
Lina Ada apa Bu Guru?
Bu Guru Ibu agak risi kalau mengabsen mana kamu. Kalau sudah ada Lina mbok ya jangan ada Lina lagi dibelakangnya. Bilang sama bapak kamu ya. Trus, S dibelakang Marlina itu apa?
Lina Saparlina, Bu!
Bu Guru Nggak kreatif amat (bergumam)
HUBUNGAN BAIK-BAIK SAJA
Pelajaran PPKN di sebuah SMA jatuh pada siang hari, menjelang sekolah usai. Pada jam-jam tersebut biasanya para murid sudah lelah dan mengantuk. Ditambah lagi cara mengajar guru yang dirasa membosankan.
Pak Guru Coba angkat tangan yang tahu. Apa hubungan Undang Undang Dasar 45 dan Pancasila
Tak ada seorang murid pun yang tunjuk tangan. Tetapi tak lama kemudian Asep yang baryu saja bangun dari kantuknya menujukkan tangannya.
Pak Guru Baik. Kamu tahu, Sep.
Asep. Hubungannya baik-baik saja, Pak?
Pak Guru Keluar dan basuh muka kamu!
YANG MENGAJARI AYAH
Gayus adalah anak seorang pejabat pemerintah. Ayahnya menjabat sebagai bendahara di kantornya. Seperti ayahnya, Gayus pun menjabat sebagai bendahara OSIS di sekolahnya. Suatu hari Gayus ketahuan menggunakan uang OSIS untuk keperluan pribadi. Gayus pun dipanggil Kepala Sekolah.
Kepala Sekolah Apa kamu tidak sadar uang yang kamu pakai itu adalah uang teman-teman kamu. Mereka mengumpulkan dengan menyisihkan uang jajan. Memangnya kamu tak pernah diberi uang ayahmu ya?
Gayus Diberi, Pak.
Kepala Sekolah Lalu mengapa kamu pakai uang teman-temanmu?
Gayus (masih diam)
Kepala Sekolah (mulai berang) Cepat katakan! Kalau kamu nggak mau ngaku, akan saya laporkan kepada ayah kamu!
Gayus Laporkan saja Pak. Toh yang menyuruh saya pakai uang kas, ayah saya kok.
Kepala Sekolah ????!!!!
Seorang turis dari Amrik melancong ke jogya. Dia bertemu Abang Becak yang sok tahu
Turis Do you speak English?
Abang Becak Apa Tuan? Gereja Inggris?
Turis What???
Abang Becak Wah kuat Tuan .. masak nggak kuat ! (sambil ketawa-tawa)
Turis Are you crazy ?
Abang Becak Ah … Tuan tau aja kalo saya tinggal di Bekasi!
Turis How much?
Abang Becak Nah... Tuan salah... nama saya bukan Amat ... nama saya Wan Dulah !
Turis Ooo... One dollar? OK Let's go !
Abang Becak (berkata dalam hati sambil mengayuh becaknya : Neng ngendi esuk2 arep golek sego. (kemana pagi2 gini mau cari nasi) ]
Turis !#@** ^$--x @ ?
(di inspirasikan dari Humor Madura by H. Musa, Siti Yang Lugu by Don Azido dan Humor Ciamik Anak Sekolahan by Reymontha)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar