MASIH PAYAH
Suatu hari seorang dokter ahli jiwa di sebuah RS jiwa ditemani asistennya memantau perkembangan para pasiennya. Matanya tertuju kepada seorang anak laki-laki yang sedang menyanyikan sebuah lagu Barat sembari telentang di lantai. Eson nama anak laki-laki itu memang punya suara merdu. Dokter bertanya pada Eson.
Dokter Halo Son, nyanyi lagu apa nih.
Eson "My Way" Pak Dokter.
Dokter Wah kamu hafal lagu itu ya?
(Dokter berbisik kepada asistennya " Lihat anak ini sudah mau sembuh ... minggu depan sudah boleh pulang)
Dokter lalu minta asisten menjaga Eson karena Dokter akan ke toilet) Ketika kembali Dokter melihat Eson masih menyayi, tapi kali ini lagu "Don't let me down". Eson menyanyi sambil telungkup.
Dokter Lho kok kamu malah telungkup gitu, Son.
Eson Yahh... Dokter mah payah ... gaul doong. Tadi kan Side A, sekarang gantian Side B. ..
Dokter ???? (berbisik pada Asistrennya, "Masih payah nih. Jangan dipulangin dulu deh)
CABE MERAH
Harga cabe melambung tinggi. Di pasar swalayan per kilo Rp. 100.000,-, di pasar tradisional tak jauh beda. Togop yang mulanya jual beli mobil, pengin pindah profesi. Dia bertemu dengan teman lamanya, Poltak, yang sejak kecil emang suka jail. Terjadilah dialog seru.
Togop Tak, gue mau banting strir nih. Jual beli mobil lagi sepi. Gue mau dagang cabe aja deh. kan harga cabe lagi tinggi. Bisa bantu aku, Tak.
Poltak Ho ho .. gampang. Sama teman lama pasti dong mau bantu.
Togop Bener. Kamu tahu di mana harga cabe yang murah banget.
Poltak Pasti tahu dong. Poltak gitu.
Togop Di mana?
Poltak Di pasar induk dekat rumah gue. Cabe merah keriting sekilo cuma Rp. 25.000,-
Togop Boleh, boleh. Beli 2 kwintal deh. Keuntungan dibagi sama. Sip.
Poltak Tapi harus dimakan di tempat. Nggak boleh di bawa pulang!
Togop Dasar loe, Tak. Dari dulu nggak berubah.
Poltak Lha elo, aneh. Mana ada cabe keriting sekilo Rp. 25.000,- Cabe nyak loe, kali'
ROTI BRET JAM BRET
Badrun, seorang Kepala Desa dari Sumenep ditugaskan ke Jakarta. Badrun menginap di sebuah hotel berbintang. Dia memesan makanan untuk sarapan pagi.
Badrun Mas, besok pagi tolong antarkan makanan ke kamar saya. Tepat jam 7 ya.
Pelayan Mau makan apa, Pak.
Badrun Roti bret jam bret, Pak.
Pelayan Apa? Roti dijambret?
Badrun Itu lho .. roti yang diatasnya dikasih selai trus dikasih roti lagi? Mosok nggak tahu sih?
Pelayan Ooo .. roti selai
Badrun Bukan. Ituuu .... bret dikasih jam trus dikasih bret lagi. Gimana sih bahasa Inggrismu?
Pelayan (ngedumel) sok tahu amat, bahasa Inggris kaki lima aja.
MEMBANGUN JEMBATAN
Mamat, anak orang kaya banget, mencalonkan diri sebagai kepala desa di sebuah desa terpencil. Mamat mensosialisasikan program-programnya kepada penduduk setempat.Mamat Bapak-bapak dan ibu-ibu, kalau saya bisa menjadi kepala desa di daerah ini, saya akan membangun jembatan agar hasil pertanian di desa ini dapat dijual ke desa tetangga kita sehingga kita bisa membangun desa dengan hasil usaha kita sendiri.
Belum selesai Mamat pidato, tiba-tiba Pak Mun, tetua desa setempat angkat bicara.
Pak Mun Tapi, Pak. Di kampung kita ini tak ada sungai sama sekali. Buat apa membangun jembatan. Apa malah tidak menghabiskan biaya?
Mamat Tenang, Pak, tenang. Saya akan membangun jembatan sekaligus sungainya.
Pak Mun ????? (ngedumel. orang kaya bego kali ya)
CABUT GIGI GRATIS
Karena tidak tahan dengan sakit giginya, Nenek Atun pergi ke Dokter Gigi dekat rumahnya tanpa ditemani. Setelah dicabut giginya, Nenek Atun ingin membayar biayanya.
Dokter Gigi Dicabut sakit nggak nek.
Nenek Atun Tidak, Dok. Tapi kok lama ya nyabutnya?
Dokter Gigi Iya, Nek. Habis yang keropos 2 gigi.
Nenek Atun Trus, biayanya berapa, Dokter?
Dokter Gigi Untuk nenek saya kasih spesial. Gratis, Nek.
Nenek Atun Lho kok gratis
Dokter Gigi Nggak pa pa kok Nek. Buat langgganan.
Sampai di rumah Nenek Atun bercerita kepada cucunya, Lisa. Cucunya kemudian memeriksa gigi nenek.
Lisa Ya ampun, Neeeeek. Gigi emas nenek juga dicabut!
SI PENCIPTA LAGU
Pak Bedu, jualan burung kutilang di sebuah pasar burung. Burung-burung kutilang Pak Bebu punya sifat berlainan. Ada yang cerewetnya minta ampun, ada yang pendiam, alias nggak suka ngoceh. Datanglah seorang pembeli.Pembeli Harga burung yang ini berapa, Pak?
Pak Bedu Oooo ... itu Rp.500.000, Dek. Suaranya bagus. Burung itu rajin menyanyi.
Pembeli Kalau yang ini, Pak. (sambil menunjuk burung di sebelahnya)
Pak Bedu Kalau yang itu lebih mahal, Dek. Rp.1.000.000,- Dia pendiam.
Pembeli Lho, pendiam kok malah mahal sih, Pak.
Pak Bedu Soalnya yang itu pencipta lagunya, Dek.
Pembeli ???$$##
ASURANSI BONAFID
Seorang petugas perusahaan asuransi menawarkan paket asuransi ke direkur sebuah perusahaan terkenal.Petugas Pak, asuransi kami adalah asuransi yang paling baik di dunia. Bapak tak akan kecewa dengan program yang kami tawarkan.
Direktur Program seperti apa yang saudara maksud?
Petugas Begini, Pak, kalau Bapak mengasuransikan barang-barang kepunyaan Bapak, kami akan langsung menukarnya 100 persen dengan yang lebih bagus apabila barang-barang Bapak tersebut rusak, usang, sudah jelek atau nggak bisa dipakai lagi.
Direktur Benar begitu?
Petugas Benar, Pak. dijamin 100%. Program kami benar-benar memuaskan.
Direktur (berpikir sejenak) Boleh deh kalau begitu. Saya asuransikan istri saya saja.
Petugas Ha ha .. istri Bapak buat saja saja! (kesal)
TIANG BENDERA
Kepala sekolah minta kepada Pak Bon (petugas kebun) untuk mengukur tiang bendera karena tiang bendera sudah rusak dan mau diganti dengan yang baru.Kepala Sekolah Pak Bon, coba ukur tiang bendera itu berapa meter tingginya.
Pak Bon Siap, Pak (sambil membawa tali Pak Bon memanjat tiang bendera)
Kepala Sekolah Pak Bon, kamu bisa jatuh kalau kamu ukur dengan cara begitu. Dirobohkan dulu tiangnya, baru kamu ukur.
Pak Bon Kalau dirobohkan dulu, kemudian diukur. Itu bukan tinmgginya Pak, tapi panjangnya.
Kepala Sekolah Dasar oon.
KE MATAHARI
Seorang dosen Fisika sedang memberikan seminar program luar angkasa di hadapan para mahasiswa.Dosen Saudara-saudara, negara kita ini harus maju seperti yang dilakukan India, Jepang dan Cina. Mereka sudah sampai ke luar angkasa bahkan punya stasiun di sana.
Badri Bagus Pak, Itu bagus. Kita mesti bisa lebih dari mereka. Gengsi dooong.
Dosen Trus, kamu punya program apa?
Badri Kita mesti bisa terbang ke Matahari, Pak.
Dosen Badri, kamu jangan mengkhayal. Matahari itu sangat panas. Belum sampai permukaannya saja kamu bisa hancur terbakar.
Badri Supaya tidak panas terbangnya malam hari dong, Pak.
Dosen Keluar dan cuci muka kamu!
DI BOM DULU DONG
Pak Supat bercita-cita ingin anaknya menjadi komandan pasukan perang. Suatu sore Pak Supat berdiskusi sama anaknya, Pardi.Pak Supat Pardi, bapak ingin banget kamu masuk tentara lalu jadi komandan perang. Biar bapakmu ini bangga.
Pardi Doakan ya Pak agar Pardi bisa jadi tentara sehingga cita-cita Bapak terkabul.
Pak Supat Trus, kalau misalnya kamu jadi komandan perang beneran. Untuk menguasai medan usaha apa yang kamu dahulukan : dibom dulu atau diduduki dulu.
Pardi Ya lihat-lihat medannya, Pak. Kalau medan perang ya dibom dulu baru diduduki. Kalau medannya WC ya diduduki dulu baru dibom.
Pak Supat Hus!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar